Ini 4 Klaster Penyebaran Corona di Jabar Versi Ridwan Kamil

Ini 4 Klaster Penyebaran Corona di Jabar Versi Ridwan Kamil

Wisma Putra - detikNews
Kamis, 26 Mar 2020 09:50 WIB
Ilustrasi corona (Fauzan Kamil/detikcom)
Foto: Ilustrasi corona (Fauzan Kamil/detikcom)
Bandung -

Empat kegiatan di Jawa Barat menjadi klaster penyebaran virus Corona (Covid-19). Hal tersebut diungkap langsung Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

Berikut empat klaster itu:

Musda Hipmi Jabar di Karawang

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Musyawarah Derah (Musda) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jabar berlangsung di Swiss Belhotel, Kabupaten Karawang. Acara yang digelar pada 8-10 Maret itu dihadiri sekitar 400 peserta asal Jawa Barat.

Ridwan Kamil mengungkapkan di acara tersebut ada tujuh orang terpapar virus Corona yang antara lain dua pimpinan daerah di Jabar yaitu Bupati Karawang Cellica Nurrachdiana dan Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana.

ADVERTISEMENT

"Jadi kami betul-betul mengambil keputusan yang benar, hasilnya bisa dicek oleh laboratorium kami sendiri selama seminggu ini," kata Emil, sapaan Ridwan.

Kang Emil sapaan Karib Ridwan Kamil, termasuk dalam kategori orang dalam pemantauan (ODP) setelah hadir dan membuka acara tersebut. "Saya sendiri hadir dalam Musda (Hipmi) itu untuk membuka acara," ujar Emil.

Dari foto-foto yang beredar, Emil satu deret dengan Yana dan Cellica. Di sampingnya ada Walikota Cimahi Ajay M Priatna dan sejumlah pejabat lainnya.

Kang Emil, meminta kepada para peserta yang hadir dalam acara tersebut untuk segera memeriksakan kesehatannya ke rumah sakit di daerahnya masing-masing. "Saya mengimbau semua yang hadir di acara Musda Hipmi yang mendengar suara saya di media agar segera melapor Dinkes di kota kabupaten masing-masing," katanya, Selasa (24/3) lalu.

Tips Ampuh Bersihkan Dapur Biar Nggak Jadi Sarang Virus Corona!:

Seminar Bisnis Syariah di Bogor

Kluster kedua, Acara Seminar Bisnis Syariah ini digelar di salah satu hotel di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor. Seminar ini digelar dari Tanggal 25-28 Februari dan dihadiri oleh peserta yang berasal dari berbagai daerah.

Acara tersebut, diketahui menjadi kluster penyebaran virus corona setelah salah satu peserta asal Solo, Jawa Tengah positif corona dan meninggal dunia, Rabu (10/3) lalu. Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin mengatakan Pemkab Bogor kesulitan mendata siapa saja peserta seminar tersebut karena panitia belum bisa ditemukan.

"Soal Babakanmadang, hasilnya, panitianya belum ketemu. Kami juga sudah minta bantuan keamanan, tapi belum ketemu. Ini sedang di-tracking terus juga oleh pemerintah," kata Ade, Kamis (19/3).

"Kami juga butuh daftar peserta itu, kan untuk mengetahui apa ada warga Bogor yang ikut di situ atau tidak," ia menambahkan.

Sementara itu, Pemprov Jateng merilis empat warganya positif corona, dua di antaranya meninggal dunia setelah mengikuti seminar di Bogor. Untuk mengetahui, warga Jateng lainnya yang mengikuti acara tersebut, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berkoordinasi dengan Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

"Kami komunikasi dengan gubernur Jawa Barat agar tahu ada di mana, begitu cara penelusurannya," ujar Ganjar.

Tak hanya itu, seorang warga Samarinda, Kalimantan Tengah juga dilapisi positif corona setelah mengikuti kegiatan tersebut. Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan ada satu pasien positif virus Corona COVID-19 di wilayahnya. Satu pasien ini disebut pernah kontak dengan pasien positif Corona yang meninggal di Solo, Jateng.

Menurut Isran, pasien positif itu diketahui baru pulang dari Kota Bogor untuk menghadiri pertemuan. Dia bahkan melakukan kegiatan di Jakarta. Setelah kembali ke Samarinda, dia sempat menuju Bontang dan kemudian menyadari tengah terpapar virus Corona.

"Yang bersangkutan sudah mendapat stressing. Dia sadar telah berinteraksi dengan pasien meninggal dari Solo, dia kemudian melaporkan kondisinya ke Dinas Kesehatan Samarinda," ujar Isran di Samarinda, Kaltim, Rabu (18/3).

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyebut kegiatan seminar itu merupakan klaster penyebaran virus corona. "Klaster acara ekonomi syariah juga sudah kami temukan daftarnya," kata Emil.

Persidangan Sinode GPIB di Kota Bogor

Klaster penyebaran Corona lainnya yaitu acara Persidangan Sinode Tahunan Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) yang diselenggarakan 26-29 Februari di Kota Bogor. Sejumlah orang dinyatakan positif Corona setelah mengikuti acara tersebut, salah satunya Wali Kota Bogor Bima Arya.

Dalam surat edaran yang didapat detikcom dari Sekretaris Umum GPIB Majelis Sinode Pdt Marlene Joseph, Jumat (20/3) lalu, pihak GPIB menjelaskan beberapa hal termasuk soal kabar bahwa ada jemaat mereka yang positif Corona.

GPIB menjelaskan ada empat jemaat GPIB yang meninggal usai menghadiri acara yang digelar pada 26-29 Februari 2020 di Hotel Aston, Bogor tersebut. Dua orang sempat melakukan tes Corona. Satu orang di antaranya dinyatakan meninggal karena infeksi penyakit menular dan satu orang lainnya meninggal dan dinyatakan negatif Corona.

Kemudian, ada empat jemaat GPIB yang dinyatakan positif Corona dan berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Selain itu, terdapat dua orang lainnya yang masih menunggu hasil lab.

"Keempatnya (positif corona) sedang dirawat di RS dan keadaan mereka dinyatakan stabil. Terdapat dua orang warga jemaat kami yang saat ini di rumah sakit sedang menjalani tahapan isolasi tetapi belum ada penjelasan resmi dari pihak rumah sakit apakah positif Covid-19 atau tidak," ujar Ketua Umum GPIB Pdt. Drs. P. Kariso Rumambi, dalam keterangannya.

Wali Kota Bogor Bima Arya positif terinfeksi virus corona. Sebelum dinyatakan positif, Bima sempat menghadiri seminar GPIB di Bogor dan bertolak ke Turki.

"Kemungkinan wali kota terkena (virus Corona) di mana belum dapat dipastikan. GPIB 26 Februari," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno, Jumat (20/3).

Seminar Keagamaan GBI di Lembang Bandung Barat

Kluster keempat yaitu acara seminar keagamaan Gereja Bethel Indonesia (GBI) di Hotel Asri, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Kegiatan tersebut digelar pada 3-5 Maret 2020.

"Acara keagamaan di Lembang itu juga ada yang positif sehingga kami imbau para peserta seminar GBI di Lembang segera melaporkan ke Dinkes setempat," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Ia mengaku jumlah peserta seminar keagamaan GBI di Lembang diikuti ribuan orang. "Bahkan saya dengar (di Lembang), pesertanya ada dua ribu orang, dibagi empat sesi seminar," ujarnya.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB) memastikan dua warganya yang positif Corona juga masuk dari klaster keagamaan itu. Dua warga Parongpong itu merupakan seorang pendeta yang meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Sabtu (21/3) lalu. Lalu istrinya saat ini tengah dirawat di ruang isolasi RSHS Bandung.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan KBB Hernawan Widjajanto mengatakan seluruh jemaat yang menghadiri kegiatan keagamaan itu dikategorikan sebagai Orang dalam Pemantauan (ODP). Sementara jumlah jemaat yang hadir dalam kegiatan itu masih dalam proses identifikasi.

"Kalau dari gereja sudah menginstruksikan agar jemaat yang menghadiri kegiatan itu untuk melakukan isolasi sendiri. Kami juga masih lakukan identifikasi jumlah jemaatnya," ujar Hernawan saat dihubungi, Rabu (25/3).

Saat ini, Dinkes KBB terus melakukan pemantauan secara langsung terhadap jemaat yang sempat melakukan kontak dengan pasien positif. "Contohnya Pendeta asal Parongpong yang meninggal itu tentu sempat kontak dengan keluarganya. Jadi kita memantau anggota keluarga di rumah yang bersangkutan. Atau jemaat lain yang kontak dengan pasien positif," ujarnya.

Menurut Hernawan, seluruh peserta dalam kegiatan keagamaan itu bakal dilakukan rapid test. Setelah selesai melakukan identifikasi, semua jemaat diwajibkan untuk mengikuti rapid test yang akan dilakukan Pemprov Jabar.

"Maka dari itu, kita tetapkan seluruhnya sebagai ODP agar bisa masuk dalam kategori pasien yang akan dites. Semuanya kita bantu daftarkan untuk rapid test," kata Hernawan.

Halaman 2 dari 4
(wip/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads