Antisipasi peningkatan wabah virus corona (Covid-19), Universitas Padjajaran (Unpad) Kampus Jatinangor, Sumedang, menyiapkan fasilitas perawatan untuk pasien virus corona.
Guru Besar Bidang Farmakologi dan Farmasi Klinik Unpad Keri Lestari, mengatakan fasilitas ini merupakan bentuk antisipasi di mana keadaan semakin tidak mengkhawatirkan.
"Ada satu wisma berlantai dua di Kampus Unpad Jatinangor yang siap digunakan sewaktu-waktu jika dibutuhkan," kata Keri kepada sejumlah awak media di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (21/3/2020).
Menurut Keri, jika di Sumedang suatu saat terjadi peningkatan kasus Coviod-19 yang luar biasa, pasti akan membutuhkan sumber daya kesehatan tambahan.
"Unpad telah menyiapkan dan mendedikasikan asrama berlantai dua ini dengan fasilitas 96 bed untuk pengelolaan kasus Covid-19 di Sumedang," ucap Keri.
Selain itu juga, Keri memberitahukan untuk penanganan pandemi Covid-19 ini, Unpad telah menciptakan sebuah aplikasi yang bernama AMARI (Aplikasi Mawas Diri). Aplikasi ini sudah dapat digunakan secara publik melalui https://is.gd/AMARICOVID19 Sumedang.
"Bagi masyarakat Sumedang yang memiliki kekhawatiran, dan takut terpapar virus corona tidak harus berbondong-bondong datang ke Puskesmas ataupun ke Rumah Sakit. Sehingga masyarakat bisa menggunakan aplikasi Amari dulu," tutur Keri.
Kata Keri, dalam aplikasi tersebut ada sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus diisi terlebih dahulu, dan jika hasilnya harus datang ke Rumah Sakit, nantinya aplikasi ini akan dihubungkan langsung dengan sistem kesehatan yang ada di Sumedang.
"Petugas dari Puskesmas atau dari Dinas Kesehatan nantinya akan menjemput bola, dan turun ke tempat pasien tersebut. Sehingga pasiennya tidak keluar rumah dan tidak jalan-jalan di luar rumah karena pasien nantinya dijemput oleh petugas kesehatan," katanya.
Untuk itu pihaknya mengimbau kepada mahasiswa Unpad untuk tidak melakukan aktivitas di luar jam kuliah, kerena saat ini kegiatan di kampus pun sudah berbasis online.
"Bagi mahsiswa yang kurang mampu atau mahasiswa yang tidak memiliki kuota, ada porvider yang membantu kuota sebesar 33 GB untuk 30 hari, dan memberikan fasilitas untuk mahasiswa yang tidak mampu agar bisa mengikuti pola pembelajaran daring," terang Keri.