Massa yang Copot Paksa Spanduk di Masjid Raya Bandung Minta Maaf

Massa yang Copot Paksa Spanduk di Masjid Raya Bandung Minta Maaf

Yudha Maulana - detikNews
Sabtu, 21 Mar 2020 14:35 WIB
Massa copot spanduk masjid bandung raya minta maaf
Foto: Tangkapan layar video viral
Bandung -

Tiga orang dari perwakilan oknum massa yang menurunkan spanduk maklumat ditiadakannya Salat Jumat berjamaah di Masjid Raya Bandung, Kota Bandung memintaa maaf, Sabtu (21/3/2020).

Permintaan itu dilayangkan melalui video satu menit tiga puluh detik. Sebelumnya, sekelompok orang menurunkan maklumat yang berisi pengumuman masjid ditutup, lantaran upaya mencegah penyebaran Covid-19 atau virus corona pada Jumat (20/3/2020).

"Saya Richard Saefudin, dan Edi Banda dan Bapak Pepen, beliau adalah bagian dari komunitas kami, dari umat Islam. Kita verifikasi dan kami memohon maaf kepada seluruh rakyat Bandung, Jawa Barat, Indonesia atas kejadian yang kami lakukan kemarin, bertempat di Masjid Agung Alun-alun Bandung," kata seorang pria yang mengaku bernama Saefudin di dalan video tersebut.

Penelusuran detikcom, permintaan maaf tersebut diambil di Kantor Kesbangpol Kota Bandung sekitar pukul 12.00 WIB.

"Semoga kita bisa mempererat ukhuwah Islamiyah, kami berharap covid-19 bisa hilang. (Kemarin) kami spontanitas bergerak, nawaitu (permohonan maaf) kami bisa menjaga kondusivitas Bandung dan Jabar," katanya.


"Kami tidak ada maksud untuk merongrong Republik Indonesia," ujarnya melanjutkan.

Juru bicara Masjid Raya Bandung M Iqbal Muhajir mengatakan, kejadian tersebut berlangsung setelah kelompok tersebut menggelar salat Jumat di selasar masjid. "Lalu diturunkan spanduk tersebut," katanya.

Iqbal mengatakan, DKM Masjid Raya Bandung tak melarang siapapun untuk melaksanakan salat Jumat. Namun, karena alasan keamanan untuk sementara jemaah tak bisa melaksanakan ritual wajib itu di Masjid Raya Bandung.

"Karena yang datang bisa belasan ribu orang dan darimana-mana, kita tidak tahu siapa yang terpapar dan bagaimana pencegahannya karena kami sendiri tidak punya alat pemeriksa suhu tubuh," katanya.

"Penutupan juga kami lakukan tak serta merta, karena kami pelajari dalil dari hadits dan Quran. Dimana mencegah kemudharatan itu lebih penting daripada mendapatkan manfaat," katanya.

Pantauan detikcom, spanduk maklumat yang dicopot belum dipasang kembali. "Nanti akan kami pasang kembali, kita tidak akan melaporkan ke polisi, kita lihat perkembangannya saja," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ragam Cara Bandara Sultan Hasanuddin Tangkal Corona:

ADVERTISEMENT

(yum/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads