Dia mengaku, dengan kondisi kawasan prostitusi yang masih buka, tamu luar kota memang banyak datang. Untuk mencegah terpapar Corona, biasanya PSK langsung mencuci tangan atau mandi.
Dalam semalam, kini bisa mendapatkan uang hingga ratusan ribu rupiah. Dalam sekali melayani untuk short time, dia mematok harga Rp 300 ribu - Rp 500 ribu.
"Kalau nawarin Rp 500 ribu, itu nego. Belum termasuk sewa kamar. Sehari lumayan bisa ratusan ribu sampai sejutaan. Nanti dibagi dengan mamih (mucikari)," tuturnya.
Selain lokalisasi, tempat hiburan karoke di Cianjur juga masih buka. Karaoke di wilayah perkotaan Cianjur misalnya. Pihak pengelola mengaku belum mendapatkan rekomendasi atau imbauan untuk tutup. Pihak karaoke hanya diarahkan untuk menjalankan pola kebersihan.
"Belum ada imbauan untuk tutup. Masih buka sekarang. Tapi rencananya kami sediakan hand sanitizer untuk tamu yang datang. Kami juga akan disediakan masker, tapi masih tunggu kiriman stok. Ini untuk mencegah menyebarnya Corona," ungkap Buce salah seorang pengelola karaoke.
Tidak hanya di perkotaan, karaoke di wilayah Cianjur utara, meliputi Kecamatan Cugenang, Cipanas, dan Pacet juga masih beroperasi.
Sementara itu, Plt Bupati Cianjur Herman Suherman, mengaku tidak hanya menutup kawasan wisata dan mengimbau umat bersama yang sakit untuk beribadah di rumah tidak di tempat ibadah, tetapi juga mengimbau tempat hiburan untuk tutup.
Imbauan itu berlaku untuk setiap tempat yang menjadi lokasi berkumpul massa.
"Nanti saya perintahkan Dinas Pariwisata dan Satpol PP untuk mengecek. Harus tutup juga untuk tempat hiburan. Karena jadi tempat kumpul juga. Sanksinya nanti oleh petugas. Selain itu ada risiko besar terpaparnya virus jika tetap membiarkan perkerumunan massa," tuturnya.
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini