Kisahnya ramai jadi perbincangan warganet, beberapa stasiun televisi termasuk salah satu program acara di Trans TV bahkan sengaja mengundang gadis cantik itu untuk didengarkan kisahnya.
Di balik kisah Febby yang putus sekolah, ternyata ada utang ke 'Bank Emok' yang menjerat keluarganya.
"Keluarganya terjerat utang kurang lebih Rp 10 juta, utang itu dulunya dipinjam keluarganya dari Bank Emok atau koperasi simpan pinjam keliling dan bunganya cukup lumayan," kata Kristiawan Saputra, founder Sahabat Kristiawan Peduli (SKP) yang setia mendampingi Febby dan keluarganya saat dihubungi detikcom, Sabtu (7/3/2020).
Setiap dua minggu keluarga Febby dituntut untuk mencicil uang sebesar Rp 800 ribu, dalam satu bulan mereka harus mengeluarkan uang Rp 1,6 juta. Uang itu terus berbunga, saat ini SKP tengah menghimpun donasi untuk menyelesaikan permasalahan itu.
"Awalnya keluarga pinjam untuk warung, warung selesai terus ditawari pinjaman bolak-balik akhirnya pinjam lagi. Terus saja begitu, akhirnya makin lama makin besar. Saya rasa ini alasan kenapa Febby tidak sekolah, bukan sekedar keluarga yang tak mampu untuk membiayai Febby. Kami rencananya akan berusaha melunasi utang itu, insya Allah dalam waktu dekat ini," lanjut Kristiawan.
Sebelumnya kepada detikcom, Yani Hendrayani (38) ibu kandung Febby memang sempat mengeluhkan soal utang itu. Keluarganya berniat untuk berwirausaha membuka warung, karena paling mudah mendapat modal hanya bisa di dapat dari Bang Emok, akhirnya itu menjadi pilihan.
"Ia keluarga kami terjerat utang, belum lagi kondisi ibu saya nenek dari Febby juga sakit-sakitan karena stroke," lirih Yani.
Yani mengaku bersyukur, ia berterimakasih kepada semua yang telah perduli kepada putri sulungnya itu. "Alhamdulillah, banyak yang mau sekolahin Febby. Karena anak itu memang maunya sekolah lagi, tapi kami keluarganya tidak mampu karena kondisi keuangan yang belum stabil," tutur Yani.
(sya/ern)