Sekeluarga di Purwakarta Terjangkit DBD
Seorang mahasiswi, Azka Azhari (18), warga Desa Cisalada, Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta meninggal dunia akibat menderita sakit DBD. Azka sempat dirawat di rumah sakit selama empat hari namun nyawanya tak tertolong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertamanya saya dulu (DBD) tiga minggu, malah dia (Azka) yang urus saya, dia nggak mau makan sama ketika saya sedang sakit DBD, dia memotivasi saya, tapi kenapa dia nggak mau makan (sampai akhirnya meninggal), mungkin udah takdir," ujar orang tua Azka, Muklas Lahudin sambil menangis di depan rumah duka.
Sebelum menghembuskan nafas terakhir, suhu badan Azka tinggi dan mengalami kejang-kejang dan dinyatakan positif menderita DBD oleh tim medis di RSU Amira. Kemudian, Azka dirujuk ke RSUD) Bayu Asih sebelum akhirnya meninggal.
"Meninggalnya tadi malam (Minggu Malam) di RSUD (Bayu Asih), korban kejang-kejang saya udah pasrah tapi kata dokter di coba dipacu dulu mudah-mudahan ada harapan," ucap bapak korban.
Suasana duka menyelimuti rumah keluarga Muklas, sanak saudara hingga kerabat korban yang diketahui merupakan mahasiswi semester 2 di Politeknik Negeri, Di Kabupaten Suang ini memenuhi sekitar rumah korban untuk melayat.
Jasad anak pertama dari empat bersaudara pasangan Muklas Lahudin dan Ridhayani Ekasari selanjutnya di makamkan di tempat pemakaman umum (TPU) setempat, pemakaman korban pun diiringi isak tangis keluarga sahabat kerabat dan teman korban.
Nahas, satu keluarga ini menderita DBD, bapak korban yang sudah sembuh, dua adik korban yang kini baru pulang dari rumah sakit meski suhu tubuhnya masih panas.