Pemprov Jabar memberikan lampu hijau pembangunan proyek wisata Noah's Park di Kampung Sukatinggal, Desa Pagerwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Sebab, proyek tersebut merupakan wahana agrowisata, bukan waterboom yang menjadi polemik belakangan ini.
Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jabar Koswara mengatakan berdasarkan rencana lokasi yang diberikan oleh PT DAM Anugerah Pondok Mandiri, selaku pengembang Noah's Park, tak ada pembangunan waterboom di Kawasan Bandung Utara (KBU) itu.
"Kalau yang disampaikan ke kita tidak ada waterboom. Mungkin klasifikasi waterboom yang diresahkan masyarakat itu seperti apa, apakah seperti di Ancol atau perosotan main air bagaimana?" kata Koswara di Kantor DBMPR Jabar, Jalan Asia Afrika, Bandung, Selasa (25/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati begitu, pihaknya tetap memberikan sejumlah rekomendasi kepada pengembang, termasuk agar memperhatikan aturan tata ruang dan antisipasi kebencanaan di lokasi jalur sesar tersebut.
![]() |
Penanggung Jawab Proyek Noah's Park Haryanto mengatakan konsep yang akan diusung oleh pihaknya bertema agrowisata. Ia membantah akan membangun waterboom di samping Gunung Batu.
"Kalau waterboom itu ada waterslide sepanjang ratusan meter, ada permainan air bagi anak-anak, kolam renang dan lain-lain, tapi dari itu semua tidak satu pun yang akan kami bangun," ujar Haryanto.
Kendati begitu, pihaknya akan tetap membangun kolam air seluas 5x8 meter, kolam itu berfungsi sebagai tempat mendarat bagi pengunjung setelah naik seluncuran sepanjang ratusan meter. "Jadi kolamnya juga bukan untuk main, tapi untuk mendarat. Airnya juga tetap, tapi kita disirkulasikan," ucapnya.
"Konsep keseluruhan agrowisata, yang dimana akan dibangun student camp khusus bagi pelajar untuk belajar bertani, glamping bangunan nonpermanen. Bisa dibilang 80 persen itu ruang terbuka hijau jadi penataan tanaman, kita kerjasama dengan Perhutani dan menanam 800 - 1000 pohon," kata Haryanto menambahkan.
(bbn/bbn)