Menariknya, patung penghargaan bagi Verbraak juga sempat ada di Aceh, tepatnya di Simpang Pante Pirak dan Peunayong atau Simpang Lima. Kini, patung itu sudah tidak ada lagi.
Tahun 1907, Verbraak memutuskan untuk pensiun. Penglihatannya yang memburuk akibat usia, menjadi salah satu alasan peraih penghargaan Ridder in de Orde van den Nederlandsche Leeuw (Ksatria dalam orde Singa Belanda) ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah pensiun Verbraak bermukim di Magelang, kota militer di Jawa Tengah, ia meninggal saat berusia 83 tahun," kata Ariyono.
![]() |
Pemerintah Kota Rotterdam pada tahun 1922 memberikan penghargaan untuk Pastor Verbraak sebagai warga kota teladan. Gagasan untuk mengenang jasa Verbraak pun tercetus oleh Dutch East Indian Army.
Mereka mengumpulkan dana dan mendirikan patung Verbraak karya seniman G.J.W Rueb di Moulukken Park (Taman Maluku) pada 27 Januari 1922. "Apa yang ada di bawah patung tersebut sekarang?, hanya ada kanal saluran air kota," ucap Ariyono.
"Jadi mitos ada jenazah dan patung bisa bergerak itu nggak benar," kata Ariyono menegaskan.
(bbn/bbn)