5. Bisa Sembuh Saat Digigit Kedua Kalinya
Ada salah satu tradisi masyarakat yang membahayakan korban gigitn ular. Korban gigitan ular berbisa dibiarkan tinggal di depan rumah, tujuannya untuk menunggu ular yang menggigit korban balik lagi, agar korban digigit kedua kalinya. Masyarakat meyakini korban bisa sembuh ketika mendapatkan gigitan ular untuk kedua kalinya itu.
Andi menerangkan tradisi tersebut merupakan mitos. Bahkan bisa membahayakan nyawa korban. "Ini mitos. Korban malah meninggal lah, itu tidak benar. Korban gigitan ular itu harus ditangani dengan benar. Minum air kelapa juga mitos, tidak ada pengaruhnya," kata Andi.
6. Menyedot Darah Korban
Andi menerangkan salah satu mitos yang berbahaya saat menangani gigitan ular adalah menyedot bagian luka gigitan. Menurut Andi, cara demikian bisa mengakibatkan bisa menyebar ke organ tubuh lainnya melalui pembuluh darah.
"Saat menyedot itu pembuluh darah yang di rongga mulut kita membuka, ini memungkinkan untuk bisa menyebar. Ini mitos," katanya.
7. Semua Ular Berbisa
Terakir, awamnya pengetahuan masyarakat terkait ular berbisa dan tidak. Andi menilai tak sedikit masyarakat yang masih menganggap semua ular berbisa. Padahal, lanjut Andi, dari sekitar 470 jenis ular di Indonesia, hanya lima persennya yang berbisa.
"Yang biasa ditemukan itu, jenis ular berbisa adalah cobra, king cobra, ular tanah, welang, weling, dan picung. Rata-rata yang berbisa itu bentuknya kecil," katanya.
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini