Jabar Sepekan: Istri Antar Suami Nikah Lagi-Dony Pedro TNI-Misteri Kematian Delis

Jabar Sepekan: Istri Antar Suami Nikah Lagi-Dony Pedro TNI-Misteri Kematian Delis

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 08 Feb 2020 19:17 WIB
poligami
Foto: tiktok @nengnthan
Bandung -

Selama sepekan, berbagai berita di Jawa Barat menarik perhatian pembaca. Mulai dari seorang istri di Ciamis yang mengantar suaminya menikah lagi, terungkapnya petinggi King of The King Dony Pedro yang ternyata TNI aktif hingga revitalisasi Gedung Sate, Gedung Pakuan, dan Taman Saparua jilid kedua yang menelan anggaran puluhan miliar.

Selain itu, netizen juga ramai membahas gapura selamat datang Kota Sumedang di Desa Ciherang yang dianggap tidak memiliki seni. Bukan hanya netizen, budayawan dan dewan juga mengkritiknya.

Sementara itu hingga sepekan lebih, misteri kasus kematian Delis Sulistina (13) siswi SMP di Tasikmalaya yang mayatnya ditemukan di gorong-gorong sekolah. Hingga kini polisi belum berhasil mengungkap penyebab kematiannya.

Misteri Kematian Delis di Gorong-gorong Sekolah

Penyebab kematian Delis Sulitina (13) siswi kelas VII SMPN 6 Tasikmalaya yang mayatnya ditemukan di gorong-gorong sekolahnya ini masih menjadi misteri. Pihak keluarga menduga Delisa menjadi korban pembunuhan. Sementara polisi belum bisa menyimpulkan penyebab kematian siswi malang tersebut karena masih menunggu hasil autopsi.

Seperti diketahui, Delis ditemukan tewas di sebuah gorong-gorong SMPN 6 di Jalan Cilembang, Kota Tasikmalaya, Senin (27/1/2020). Ia sebelumnya dilaporkan hilang sejak Kamis (23/1/2020). Mayat ditemukan secara tidak sengaja ketika penjaga sekolah akan memperbaiki gorong-gorong yang mampet sejak beberapa hari terakhir.

Tak hanya itu, gorong-gorong yang berada depan sekolah pun mengeluarkan bau tidak sedap. Delis ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Mayatnya sudah membusuk dalam gorong-gorong dengan diameter 40 cm.


Tidak masuk akal, kalau misalkan kebawa air tidak mungkin bisa masuk gorong-gorong. Itu sepertinya dimasukkan ke dalam," ujar Wati, ibu korban.

Wati menjelaskan, kalaupun saat itu anaknya terbawa hanyut saluran air, pasti banyak yang menolong. Sebab, lokasi kejadian, menurutnya, cukup ramai, ada konter kartu perdana, warung, dan fotokopi yang berada depan sekolah.

"Saat ditemukan juga baju Pramuka yang dipakai anak saya sudah terbuka kancingnya," ucap dia.

Sementara itu polisi belum berani menyimpulkan penyebab kematian Delis. "Perkembangan kasusnya ini kita masih mendalami, sambil kita menunggu hasil autopsi yang dilakukan oleh dokter forensik. Ada pemeriksaan lanjutan nunggu hasilnya sampai 20 hari," Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto.


Petinggi King of The King TNI Aktif

Pimpinan King of The King, Dony Pedro, terbukti merupakan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) aktif berpangkat Letnan Satu berdinas di Pussenif Bandung. Dony tengah diproses hukum militer.

Hal itu dipastikan Kadispenad Brigjen Candra Wijaya kepada detikcom, Rabu (5/2/2020). "Benar bahwa Saudara Dony Pedro anggota TNI aktif, pangkat Letnan Satu, berdinas di Pussenif," katanya.

Nama Dony awalnya mencuat setelah kemunculan kelompok King of The King. Sejumlah pengikutnya di beberapa daerah bahkan berurusan dengan polisi lantaran tersandung kasus dugaan penipuan. Kini Dony tengah diproses hukum militer karena diduga melakukan penipuan.

"Yang bersangkutan sudah mulai menjalani proses hukum sejak tanggal 31 Januari 2020 di Pomdam III/Siliwangi karena diduga telah melakukan Tindak Pidana penipuan," ujar Candra.


Selain berdinas di Pussenif Bandung, Dony mengaku kepada salah seorang pengikutnya, Juanda, pernah bertugas di Badan Intelijen Startegis TNI. Dony pernah menunjukkan kartu berwarna pink tertera nomor ST /80/II/2005-SI. Surat itu dikeluarkan di Jakarta pada 11 Februari 2005 dan berlaku hingga 28 Februari 2006.

Pada surat itu tertera nama Dony Pedro. Pangkatnya letnan dua (letda) infanteri, dengan nomor registrasi pusat (NRP) 623235. Kesatuan Intel Bais TNI, penugasan khusus, dan bertugas di seluruh Indonesia.

Juanda menyatakan Dony kerap mengaku punya akses langsung ke sejumlah petinggi militer hingga menteri dan presiden. "Saya percaya karena dia TNI," ujar Juanda.


Revitalisasi Gedung Sate-Pakuan-Saparua Jilid 2 Telan Biaya Puluhan Miliar

Pemprov Jabar kembali melanjutkan proyek revitalisasi Gedung Sate, Kota Bandung, di tahun 2020. Tahun lalu, revitalisasi menelan biaya Rp 14,9 miliar, tahun ini disiapkan anggaran lebih besar yakni Rp 23 miliar yang bersumber dari APBD 2020.

Kepala Biro Umum Setda Provinsi Jabar, Iip Hidajat mengatakan proyek kali ini lanjutan dari apa yang sudah diselesaikan pada tahun lalu dengan anggaran Rp 14,9 miliar. Tahun lalu, pengerjaannya meliputi taman bagian depan dan belakang.

Dia menuturkan tahun ini ada beberapa bagian yang akan dibenahi. Di antaranya ruang perkantoran yang sejak lama belum pernah mendapatkan sentuhan pembangunan.

"Ada juga pembangunan kubah masjid dan pendirian patung dengan tema Jabar dari Selasar Sunaryo. Kemudian, ada sedikit perbaikan taman dan lahan parkir motor. Lahan parkir mobil belum kita lakukan sekarang jadi bertahap. Anggarannya Rp 23 miliar," kata Iip saat dihubungi, Rabu (5/2/2020).


Selain Gedung Sate, program revitalisasi juga menyentuh rumah dinas Guberbur Jabar Ridwan Kamil, Gedung Pakuan, dengan anggaran yang disiapkan Rp 5,8 miliar. Pembangunannya menyentuh pembenahan interior ruang rapat dan pertemuan.

"Jadi memang fokusnya ke pembenahan ruang rapat dan pertemuan. Memang belum ada pembangunan selama ini. Anggarannya Rp 5,8 miliar," ucap dia.

Selain kedua gedung tersebut, Pemprov Jabar juga menganggarkan revitalisasi Lapangan Olahraga Saparua senilai Rp 8,1 miliar. Pembangunannya meliputi penyediaan sarana prasarana pendukung seperti toilet dan lainnya.

Iip menjelaskan saat ini ketiga pengerjaan revitalisasi tersebut masih dalam tahap penyusunan Kerangka Acuan Kerja (KAK). Setelah rampung baru berlanjut pada lelang DED (detailed engineering design) dan lelang penyedia jasanya.

"Tiga bangunan itu berhubungan erat dengan sejarah. Kami berkoordinasi dengan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) untuk mendapatkan rekomendasi. Pengerjaannya kita targetkan selesai akhir tahun 2020," ungkap Iip.

Untuk diketahui, tahun lalu, revitalisasi Gedung Pakuan sempat menuai kontroversi. Pasalnya, salah satu fasilitas yang dibangun di rumah dinas Ridwan Kamil tersebut merupakan kolam renang dengan anggaran Rp 1,2 miliar.

Meski menuai kontroversi, kolam renang dengan panjang 29 meter dan lebar empat meter dan kedalaman 1,25 meter itu sudah selesai dibangun akhir tahun 2019. Kolam tersebut terbagi dua, yakni kolam utama dan kolam kecil atau jacuzzi.


Viral Istri Mengantar Suami Menikah

Beberapa hari ini jagad media sosial dihebohkan dengan video viral istri mengantar suami menikah di TikTok. Pernikahan ini menjadi perbincangan baik di medsos maupun di tengah masyarakat.

Identitas Pasutri dalam video itu terungkap, mereka berasal dari Ciamis, Jawa Barat.

Laki-laki yang di video mengenakan sorban putih bernama Hafi Muhammad Kafi Firdaus atau biasa disapa Abah Kuka atau Abah Cijeungjing. Ia merupakan Pimpinan Pesantren Cijeungjing Sholawat Wabarik, lokasinya di Dusun Kidul, Desa Cijeungjing, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Sedangkan istri yang mengantar suaminya untuk poligami tersebut diketahui bernama Emas Putri Yanti alias Nengmas, sebelumnya pernah jadi peserta Akademi Sahur Indonesia (AKSI) Indonesia tahun 2015. Suami isteri ini sehari-hari tinggal di Ciamis.


Akad pernikahan antara Abah Cijeungjing dengan wanita lain yang diantar istrinya itu, berlangsung pada hari Minggu (2/2/2020), di Jombang, Jawa Timur.

Melalui facebook, Abah Cijeungjing memberikan penjelasan alasannya kembali menikah. Menurutnya hal ini sudah direncanakan dua tahun lalu bersama istrinya.

Abah Cijeungjing mengatakab menikah lagi karena belajar mencintai Baginda nabi, dengan mengamalkan sebagian sunah rasul, salah satunya menikah.

Abah menjelaskan ketika lamaran diterima, sebenarnya Abah ingin mundur. Karena enggak tega terhadap istrinya termasuk dirinya sendiri. Menurutnya, semakin istri memberikan ridha, ia semakin tidak mau melakukan pernikahan kedua.

"Ketika istri semakin solehah, hati kita semakin enggak tega," kata Abah.

Menurutnya seluruh persiapan pernikahannya yang kedua, istirnya lah yang mempersiapkan termasuk membeli mas kawin.


Gapura Sumedang Kota Tahu Mirip Kardus Menuai Kritik
Gapura ucapan selamat datang Kabupaten Sumedang di Desa Ciherang, Kecamatan Sumedang Selatan, menuai banyak kritik netizen di media sosial.

Gapura yang bertulisan 'Selamat Datang di Sumedang Kota Tahu' itu dinilai tidak memiliki karya seni atau mencirikan khas Kabupaten Sumedang. Gapura dibangun dengan desain ala kadarnya.

"Tolong legislatif sebagai lembaga pengawas anggaran, sebelum terlambat, coba terangkan ke Rakyat untuk pembangunan gapura selamat datang di Ciherang, yang dirasa tak pantas dan tidak mengandung unsur seni dan estetika dan histori Sumedang sebagai SPBS (SUMEDANG Puser Budaya Sunda) mana atuh cirina, gapura wae jiga kitu," tulis akun Asep Gagak di grup Facebook Komunitas Warga Sumedang.

Gapura yang baru selesai direnovasi itu memiliki ornamen kubus yang dimaksudkan menggambarkan tahu makanan khas Sumedang.

"Itu tugu Kota Kardus," kata pengguna Facebook, Mang Nana, yang mengomentari foto perbedaan gapura sebelum dan sesudah direnovasi yang dibagikan pengguna Facebook akun Ubeyy Mistis di Group Facebook Aku Cinta Sumedang, Rabu (5/2) kemarin.


Renovasi gapura dan penambahan ornamen replika tahu oleh Pemkab Sumedang dianggap warganet menghilangkan identitas budaya Sumedang. Pasalnya Sumedang dikenal sebagai pusat kebudayaan di Jawa Barat hilang.

Ia berharap pemerintah segera memperbaiki gapura itu daripada membuat malu warga Sumedang. Pasalnya, Sumedang merupakan salah satu akses perlintasan menuju Jabar kawasan utara dan Jawa Tengah.

"Kalau ada yang nyuruh diancurin, bakalan saya ancurin. Asli kang, soalnya malu. Soalnya ini kan jalur yang banyak dilewati (kendaraan), setidaknya perbaiki, jangan kaya gini juga bentuknya," kata Cepi.

Menurut Cepi, gapura tersebut jauh berbeda dengan gapura yang sebelumnya ada. Gapura sebelumnya memiliki nilai seni meski sederhana.

"Sebelum ketabrak truk Fuso, malah lebih bagus gapuranya, biar simpel tapi ada bentuk seninya, nggak kaya ini, nggak ada nilai seninya, bahan kayak seadanya. Sampai besi-besinya saja keliatan, kayak belum jadi," terang Cepi.

Hal senada disampaikan sopir truk, Bagus (42). Warga asal Cirebon yang sedang beristirahat itu hanya bisa tersenyum melihat gapura tersebut. "Saya kira ini belum jadi, Mas. Soalnya, dilihatnya pembangunannya kayak baru proses awal saja, Kayak kerangka besinya yang kelihatan, terus dilapisi sama fiber. Mungkin ini masih proses mungkin," kata Bagus sambil tertawa.

Halaman 2 dari 5
(ern/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads