Dicari-cari, Ternyata Bos King of The King Anggota TNI

Round-Up

Dicari-cari, Ternyata Bos King of The King Anggota TNI

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 06 Feb 2020 07:44 WIB
Dony Pedro
Foto: tangkapan layar YouTube
Jakarta -

Misteri terkait keberadaan Dony Pedro akhirnya terkuak. Dia sedang menjalani proses hukum di Polisi Militer TNI Angkatan Darat (Pom AD). Ya, Dony yang selama ini mentahbiskan dirinya sebagai Presiden King of The King ternyata seorang prajurit TNI AD berpangkat letnan satu (lettu).

"Yang bersangkutan sudah mulai menjalani proses hukum sejak 31 Januari 2020 di Pomdam III/Siliwangi karena diduga telah melakukan tindak pidana penipuan," kata Kadispenad Brigjen Candra Wijaya kepada detikcom, Rabu (5/2/2020).

Chandra mengatakan Dony Pedro merupakan anggota Pusat Kesenjataan Infanteri atau Pussenif, di Kota Bandung, Jawa Barat. Status keprajuritannya juga masih aktif.

Namun berdasarkan pengakuan salah satu pengikutnya, Juanda, Dony juga pernah bertugas di Badan Intelijen Strategis (BAIS). Dony menunjukkan kartu keanggotaanya kepada Juanda.


Di kartu berwarna hijau yang ditunjukkan kepada detikcom, tertera foto pria bernama Dony Pedro. Tertera Nomor Registrasi Pusat (NRP) 623235. Jabatannya Perwira Pratama (Pama). Berdinas di kesatuan Pussenif.

Kartu itu dikeluarkan di Bandung, 1 Agustus 2012. Kartu juga diteken oleh Brigjen Agung Risdhianto, MDA, selaku Komandan Pussenif dengan stempel berwarna biru.

Adapun kartu berikutnya merupakan surat tugas Badan Intelijen Strategis TNI dari satuan Intelijen. Pada kartu berwarna pink itu tertera nomor ST /80/II/2005-SI. Surat itu dikeluarkan di Jakarta pada 11 Februari 2005 dan berlaku hingga 28 Februari 2006.


Pada surat itu tertera nama Dony Pedro. Pangkatnya letnan dua (letda) infanteri, dengan nomor registrasi pusat (NRP) 623235. Kesatuan Intel Bais TNI, penugasan khusus, dan bertugas di seluruh Indonesia.

Saat menipu Juanda, Dony kerap mengaku punya akses langsung ke sejumlah petinggi militer hingga menteri dan presiden. "Saya percaya karena dia TNI," ujar Juanda.

Namun, setelah dibina dan lepas dari doktrin sesat Dony Pedro, Juanda akhirnya sadar dirinya diperdaya. Meski telah sadar dan meminta maaf, polisi tetap menjadikan Juanda sebagai tersangka kasus penyebaran berita bohong karena mengkoordinasi orang untuk memasang spanduk King of The King di Tangerang.

Dony diketahui juga eksis di jagad dunia maya, lewat akun Youtube. Sejumlah tayangan menampilkan Dony berpakaian serbamerah dan kopiah hitam serta berbusana serbabiru dan peci hitam.

Dicari-cari, Ternyata Bos King of The King Anggota TNIFoto: Luthfiana Awaluddin


Dari salah satu tayangan, Dony Pedro terlihat tengah menyampaikan keterangan kepada lawan bicaranya. Ia duduk di sebuah ruangan yang diduga tempat tinggalnya di Kota Bandung. Potongan di video itu memperlihatkan Dony Pedro memegang benda seolah tongkat komando.

Dony Pedro, dalam videonya yang diunggah salah satu akun YouTube pada 2 Februari 2020, mengklaim beberapa hal yang kontroversial. Bahkan lelaki berpakaian serbabiru ini mengaku mendapatkan amanah dari Sukarno, Presiden pertama Indonesia, untuk menyalurkan dana hibah kepada seluruh rakyat Indonesia.

"Uang dari hibah ke seluruh Indonesia. Satu miliar satu kepala," ucap Dony Pedro.


Masih di video itu, Dony Pedro juga mengaku-aku memiliki data sertifikat perjanjian antara Presiden Sukarno dan Presiden Amerika John F Kennedy. Di bagian akhir video, lawan bicara yang bersuara pria itu meminta Dony Pedro memperlihatkan tongkat komando.

"Ini tongkat komando dari Nabi Sulaiman," ujar Dony Pedro.

Sementara Pomdam III/ Siliwangi memproses Dony Pedro secara militer, polisi mengebut perampungan berkas perkara 2 kaki tangan Dony Pedro di Kalimantan Timur (Kaltim).

"Berkas dua orang tersangka tinggal dilengkapi," ujar Kasat Reskrim Polres Kutai Timur, Kaltim, AKP Ferry Putra Samodra saat dihubungi kemarin.

Dicari-cari, Ternyata Bos King of The King Anggota TNIFoto: (dok. istimewa)


Dua orang kaki tangan King of The King Dony Pedro yang menjadi tersangka di Kaltim berinisial BU dan Z. Keduanya berperan mencari pengikut dan meminta setoran per orang Rp 1,75 juta. Para pengikut diming-imingi pengembalian duit hingga Rp 3 miliar.

BU dan Z diketahui berhasil merekrut 93 orang di Kaltim yang tersebar di Samarinda, Berau, dan Kutai Timur. Total duit setoran pengikut Indonesia Mercusuar Dunia (IMD) di Kaltim mencapai Rp 50 juta.

Sebelumnya juga diberitakan, polisi bergerak menelusuri rekening yang menampung duit setoran dari BU dan Z. BU diketahui pernah bertemu Dony Pedro di Bandung, Jawa Barat, pada Juli 2019 dan dikukuhkan sebagai pimpinan IMD Kaltim, jaringan yang terafiliasi dengan King of The King Dony Pedro.

Halaman 2 dari 3
(aud/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads