Jalan penghubung antara Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Cianjur terputus di kawasan Kampung Cihideung, Desa Bunijaya, Kecamatan Gununghalu, pada Selasa (4/2/2020) petang.
Terputusnya jalan ini diakibatkan tanah amblas, yang berdampak pada turunnya kontur tanah sedalam 50 sentimeter. Alhasil, keadaan ini membuat jalan yang menghubungkan Desa Bunijaya (Kabupaten Bandung Barat) dan Desa Sukasirna (Kabupaten Cianjur) tak bisa dilalui kendaraan.
"Kini jalan tersebut tidak dapat dilalui kendaraan terutama kendaraan roda dua, kemungkinan karena pergeseran tanah yang dipicu cuaca hujan yang terus menerus," kata Tokoh Pemuda Bunijaya Gungun Sujatmika saat dihubungi detikcom, Rabu (5/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gungun mengatakan, sementara ini warga yang biasa beraktivitas di antara dua desa itu, harus memutar sejauh kurang lebih 3 kilometer dengan kondisi jalan yang masih berbatu. "Sekarang juga masih bergerak, andai kata hujan masih deras seperti kemarin," ucapnya.
Sejauh ini, ucap Gungun, belum ada aparat kewilayahan yang meninjau lokasi pergeseran tanah ini."Belum ada, kalau untuk longsor yang kemarin sudah ada yang meninjau," ujarnya.
Sekedar informasi, lokasi amblasnya jalan ini tak jauh dari lokasi longsor dan pergeseran tanah di Kampung Cihideung pada 6 Desember 2019 lalu.
Ketika itu, tak hanya jalan yang amblas, namun juga rumah dan pematang sawah warga mengalami keretakan. Bahkan, kolam ikan milik warga, mengering karena air menyusup ke dalam celah dari retakan.
Ketua LSM Trapawana Jawa Barat, David Riksa Buana akan mengajukan relokasi bagi warga Bunijaya. Pasalnya, wilayah tersebut merupakan area tangkapan air dan kondisi tanahnya labil.
"Itu merupakan catchment area pembangunan Cisokan, harapannya lokasinya bisa dijadikan area konservasi," ujarnya.
Simak Juga Video "Jalan Daan Mogot Amblas Disebabkan Pipa PDAM Bocor"
(mso/mso)