Sementara itu, SF mengaku selama empat tahun ia bersama korban tinggal di gubuk lahan garapan milik Perhutani. Ada dua lokasi yang sempat dia tempati, yakni di Ciwidey, Bandung, dan sekitar Gunung Papandayan, Garut.
"Di saung, tinggal di sana sama korban. Pulang lagi karena korban hamil," ucap SF.
Sementara itu, Firdaus (45), orang tua korban, mengaku sudah berusaha keras mencari keberadaan anaknya. Bahkan rumah dan barang berharga dijual untuk ongkos mencari anaknya di Garut dan Ciwidey, Bandung.
Dia juga mengaku, pada awal anaknya dibawa pelaku, dia masih bisa berkomunikasi. Bahkan dia juga sempat meminta agar anaknya segera dipulangkan.
Dia mengaku tidak berani memaksa langsung pelaku karena pelaku diketahui merupakan orang yang ditakuti oleh warga. Apalagi pelaku juga sempat memiliki pistol.
"Saya takut karena dia pernah memperlihatkan pistol. Makanya saya hanya telepon saat itu, minta anak saya dipulangkan secepatnya. Tapi setelah beberapa hari, saya hilang kontak dengan anak," terang dia.
Setelah pelaku ditangkap beberapa hari lalu, korban pun dikembalikan kepada orang tuanya. Namun ternyata korban, yang saat ini menginjak usia 15 tahun, tengah hamil 9 bulan.
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini