"Dulu di Pangandaran ada bioskop. Namanya bioskop Nanjung, lokasinya di Jalan Kidang Pananjung Pangandaran," kata Kusnadi (55) warga Desa Pananjung, Pangandaran, kepada detikcom Selasa (14/1/2020).
Gedung bioskop milik swasta itu memiliki 2 gedung pertunjukan, Nanjung 1 dan Nanjung 2. Nanjung 1 memutar film-film karya anak bangsa, seperti Rhoma Irama, Warkop, Suzanna dan lainnya. Sementara Nanjung 2 memutar film luar negeri, entah itu film Bollywood atau Hollywood.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seingat Kusnadi, di tahun 90-an tiketnya Rp 1.500. Pengunjungnya tak hanya dari Pangandaran namun dari berbagai kecamatan pesisir pantai.
Manajemen bioskop ini mulai limbung memasuki akhir dekade 90-an, ketika VCD player banyak dimiliki warga dan produksi dunia perfilman tanah air mulai lesu.
Meski film-film yang diputar di gua Donan tidak up-to-date, menonton layar tancap di dalam gua ini menjadi alternatif hiburan menonton film. Tiketnya murah.
"Layar tancap di gua Donan itu digelar sekitar akhir 70-an hingga tahun 1983. Saya tak ingat berapa harga tiketnya. Karena saya tak pernah membayar, soalnya saya sering membantu melukis poster film yang akan diputar. Waktu itu saya masih sekolah SMP," kata Aceng, tokoh masyarakat Desa Tunggilis.
![]() |
"Setelah ada bioskop Nanjung di Pangandaran, penonton mulai terbagi. Mereka yang menengah ke atas nonton di bioskop. Menengah ke bawah tetap nonton layar tancap di gua Donan," tutur Aceng.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini