Karawang - Sejarah bioskop di Karawang tak lepas dari Muhsin Nisar, seorang pengusaha berdarah Indonesia Pakistan. Di Karawang Muhsin karib dikenal Moksen. Pada tahun 1970 hingga 1980an, Moksen dan keluarganya dikenal mendirikan sejumlah bioskop di Karawang.
Di wilayah Karawang kota misalnya, ada Bipskop Nusantara, Samudra, Seroja, Johar Studio 1234 hingga Karawang Theatre. Di Rengasdengklok ada bioskop Mahkota, Gembira dan Rengasdengklok Studio. Di Cilamaya, ada Bioskop Alam Jaya dan studio di Cilamaya Plaza.
Jaringan bioskop keluarga Moksen juga berakar di Tasikmalaya, kota kelahirannya. Jaringan bisnis bioskop itu kian moncer tatkala adiknya, Chand Parwez mendirikan rumah produksi PT Kharisma Jabar Film. Film terkenal buatannya adalah seri Si Kabayan dengan pemeran utama Didi Petet, pada 1995
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita selalu dapat giliran pertama memutar film-film produksi Starvision," kata Asep Supriatna (49) pengurus gedung Nusantara, sekaligus gudang film milik keluarga Moksen Rabu (15/1/2020).
Foto: Alat untuk memotong pita film (Luthfiana Awaluddin/detikcom) |
Di gudang itu, tersimpan sejumlah proyektor dan puluhan ribu roll film. Namun, rencananya film-film itu akan dihancurkan. Sebab, saat ini seluruh bioskop Keluarga Moksen di Karawang sudah tutup.
Yang terakhir tutup adalah Karawang Theatre. Bioskop yang didirikan 31 Maret 1988 itu memutar film terakhirnya pada 6 Februari 2019. Film terakhir yang ditonton adalah Tembang Lingsir dan Terlalu Tampan. Penonton terakhir bioskop itu mencapai 371 orang.
Beberapa tahun sebelumnya, kinerja ekonomi perusahaan sudah menurun. Asep menuturkan omzet penonton menurun drastis. Sedangkan biaya operasional lebih tinggi dibanding pemasukan. "Sehingga direksi memutuskan menutup bioskop," ungkapnya.
Sejumlah bioskop itu, kata Asep kini mulai beralih fungsi. Bioskop Nusantara misalnya telah disewa dan menjadi toko buku. Bioskop Seroja, berubah jadi tempat fitnes. Adapun Gedung Karawang Theatre masih dipertahankan. Di dalamnya masih tersimpan 700 bangku penonton di 2 studio.
Saat ini, sejumlah aset bioskop Keluarga Moksen tersimpan rapi di gudang mereka, Jalan Tujuh Pahlawan Revolusi Karawang. Namun kemungkinan Moksen Husin akan memusnahkan ribuan film tersebut.
"Karena sudah tak ada lagi teknologinya. Sudah enggak ada peminat," kata Moksen saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (14/1/2020).
Ayah kandung Mithu Nisar ini mengaku tak ingin terjebak di masa lalu. Ia merespon positif kemajuan bioskop-bioskop modern di Karawang saat ini. "Saya bersyukur dengan kemajuan teknologi. Bahkan saya pun menikmati nonton film di bioskop moderen," kata ayah kandung produser Mithu Nisar ini.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini