Tambah Kuota Cetak e-KTP, Pemkab Cianjur Tutup Ruang Gerak Calo

Tambah Kuota Cetak e-KTP, Pemkab Cianjur Tutup Ruang Gerak Calo

Ismet Selamet - detikNews
Selasa, 14 Jan 2020 17:31 WIB
Ratusan warga mengantre di Disdukcapil untuk mengurus administrasi kependudukan, salah satunya e-KTP. (Foto: Ismet Selamet/detikcom)
Cianjur - Usai penangkapan sepuluh orang calo KTP dan KK oleh aparat berwajib, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Cianjur memperketat proses pengurusan adminidstrasi kependudukan. Terlebih dengan adanya layanan 250 kuota untuk pencetakan e-KTP mulai hari ini.

Plt Kepala Disdukcapil Kabupaten Cianjur Popon Ajizah menjelaskan upaya menutup ruang gerak calo di Disdukcapil dilakukan mulai proses pendaftaran hingga pengambilan nomor antrean. Dari yang semula dibuka sejak pukul 06.30 WIB, kini menjadi pukul 07.30 WIB.


Selain itu, akses masuk pemohon ke ruangan di Kantor Disdukcapil dibatasi hanya untuk yang perekaman dan keperluan penting lainnya. "Pembukaan pendaftaran dan nomer antrean harus dilakukan oleh sendiri dan dibuka saat ramai. Sehingga para calo tidak memiliki kesempatan untuk ikut mengambil nomor antrean. Yang masuk juga dibatasi, sehingga mereka tidak bisa masuk seenaknya," kata Popon ditemui di kantornya, Jalan Raya Bandung, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (14/1/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, Disdukcapil hari ini memberikan layanan pencetakan e-KTP dengan kuota 250 keping per harinya. Karena, pekan lalu Disdukcapil mendapatkan distribusi blangko dari Pemerintah Pusat sebanyak 10 ribu keping, dari yang biasanya hanya ratusan hingga 4.000 keping dalam sekali pengajuan distribusi blangko.

Dengan banyaknya kuota per hari, upaya memperketat proses pencetakan diharapkan tidak ada celah bagi calo untuk memanfaatkan penambahan kuota tersebut.


Disdukcapil juga mengimbau ke warga yang mengurus administrasi kependudukan untuk memproses sendiri kebutuhannya dan tidak melalui calo.

"Kami pasang spanduk terkait imbauan tersebut. Kami tegaskan untuk tidak melalui calo," ucap Popon.

Soal dugaan adanya oknum pegawai Disdukcapil yang bekerja sama dengan para calo, Popon masih menunggu hasil penyelidikan dan penyidikan dari polisi. "Kami masih tunggu, kan setelah penangkapan 10 orang calo itu ada dugaan pegawai yang terlibat. Tapi untuk siapa-siapanya masih belum tahu, tunggu hasil dari polisi. Kalau memang ada, pasti kami tindak tegas," tutur Popon. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads