Balawista: Ubur-ubur 'Jalatrong' di Palabuhanratu Bisa Hanguskan Kulit

Balawista: Ubur-ubur 'Jalatrong' di Palabuhanratu Bisa Hanguskan Kulit

Syahdan Alamsyah - detikNews
Kamis, 26 Des 2019 12:56 WIB
Ubur-ubur 'jalatrong'. (Foto: Istimewa)
Sukabumi - Puluhan pengunjung dikabarkan terluka akibat sengatan ubur-ubur saat berenang di kawasan Pantai Istiqomah, Citepus, Geopark Ciletuh Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (25/12) kemarin.

Antisipasi korban bertambah, Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Sukabumi menyebar anggotanya untuk memberikan peringatan kepada pengunjung yang datang.

"Langkah antisipasi, kita berikan teguran dan peringatan. Beberapa korban yang kemarin tersengat juga sebenarnya sudah kita berikan imbauan namun diabaikan, " kata Asep Edom Saefulloh anggota Balawista Kabupaten Sukabumi kepada detikcom, Kamis (26/12/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain antisipasi, Edom juga membagikan tips ketika terkena sengatan biota laut itu. Mulai dari memakai air seni hingga menyiramkan air hangat ke bagian tubuh yang terkena sengatan.

"Ini ada terapi alami, dari para nelayan ketika mereka melaut. Mereka biasanya menggunakan air seni yang disiramkan ke bagian yang kena sengatan, sebetulnya tips ini bisa dipakai ketika kondisi darurat. Kalau kondisi memungkinkan cukup disiram menggunakan air hangat dan biarkan tentakelnya larut terbawa air," ujar Edom.


Menurut Edom, jenis ubur-ubur yang menyerang pengunjung berada di kawasan air laut bersuhu dingin. Menurutnya, rasa perih dan panas usai disengat biasanya hanya bisa dipulihkan setelah korban sengatan mendapat penanganan medis.

"Jenis ubur-uburnya memang tidak terlalu berbahaya seperti ubur-ubur api yang banyak didapati di kawasan Indonesia Timur yang kabarnya bisa mematikan. Ubur-ubur yang ada di kita itu jenis 'jalatrong', berwarna merah kejingga-jinggaan, cukup berbahaya bisa membuat hangus kulit. Bahkan, resapan tentakel bisa masuk ke darah dan ke jantung. Makanya selain pencegahan pertama, bisa dilanjutkan ke medis karena ada obat-obatan khusus juga," tuturnya.

Balawista berharap pengunjung mematuhi imbauan petugas yang berjaga di lokasi. Selain personel Balawista ada juga dari SAR, TNI dan Polri juga relawan lain yang berjaga di sekitar pesisir pantai.

"Patuhi imbauan petugas, mana kawasan yang dilarang dan boleh untuk berenang. Selain ubur-ubur kondisi ombak juga jadi pertimbangan, ada bendera warna merah yang artinya dilarang untuk berenang," kata Edom. (sya/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads