"Ini adalah bentuk aspirasi, kami sebagai yang memberikan fasilitas yang memediasi dan melakukan pembinaan terhadap seluruh karyawan d RSUD Al-Ihsan ini kita sangat apresiasi, kita hargai, saya hadir langsung ke sini," kata Kepala Dinas Kesehatan Jabar Berli Hamdani Gelung Sakti usai menemui masa aksi, Senin (4/11/2019).
Berli mengatakan, permasalahan yang dihadapi para karyawan RSUD Al-Ihsan sudah berlangsung sejak lama. "Akarnya sih sudah lama. Bahwa akar permasalahan ini dari awal rumah sakit ini diserahkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat, bahwa itu yang diserahkan rumah sakitnya tapi ada yang dilupakan urusan kepegawaian. Salah satunya kepastian hukum status kepegawaian, itu salah satu tuntutan karyawan," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya tidak ada yang tidak mungkin, kita berusaha serius. Kita mengkaji aturan yang berlaku karena sejak tahun 2006 diserahkan kepada Pemprov Jabar, sampai sekarang peraturannya banyak berubah. Sekarang kita akan menyesuaikan dengan peraturan tersebut," ucapnya.
Namun, pihaknya tidak dapat menjanjikan hingga kapan tuntutan itu dapat terealisasi. "Kita akan ada tim langsung dengan pihak Pemprov mencarikan solusi yang lebih cepat. Secepatnya, saya tidak bisa katakan sekian hari karena masalahnya sudah sekian lama dan sudah kompleks," katanya.
Seperti diketahui, para pegawai rumah sakit menggelar aksi demonstrasi sejak Senin pagi. Akibatnya seluruh pelayanan di rumah sakit lumpuk, kecuali bagian IGD yang tetap berjalan normal.
Tuntut Kejelasan Status, Pegawai RSUD Al-Ihsan Baleendah Demo:
(tro/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini