Dadang menilai, pembangunan jalan inspeksi sungai itu memakan Daerah Aliran Sungai (DAS) sehingga mengakibatkan aliran Citarum menyempit. "Itu sudah saya sampaikan, ini harus dievaluasi oleh BBWS," kata Dadang di Soreang, Jumat (1/11/2019).
Menurut Dadang, saat melakukan pantauan ke lokasi pembangunan jalan inspeksi itu banyak keluhan warga yang diterimanya. Warga khawatir di musim hujan aliran sungai meluap ke permukiman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kenapa di dalamkan ke dalam sedangkan ke pinggirnya sempit. Saya mohon, jalan inspeksi sebelah saja jangan kiri kanan, satu dihilangkan. Itupun tidak memakan badan sungai," ucapnya.
Sementara itu, Humas BBWS Budi mengatakan, pembangunan jalan inspeksi sungai tersebut dilakukan berdasarkan kajian.
"Itu semua sudah kami jelaskan, ke dewan juga sudah dijelaskan. Kita tidak ada tebang pilih kalau itu masuk mau rumah warga atau pabrik, tidak ada tebang pilih. Contohnya aja Cieunteung (pembangunan kolam retensi) itu kan ada pabrik. Pabrik-pabrik kami bebaskan," katanya via sambungan telepon.
Terkait penyempitan yang dikeluhkan warga. Pihaknya menilai itu sudah dikaji oleh konsultan. "Sudah kita tindaklanjuti semua. Setiap proyek itu kan sudah masuk recount text konsultan, kita enggak asal-asalan kok, ada prosedurnya," ujarnya.
Tonton juga video Musim Kemarau, Warga Terpaksa Manfaatkan Air Sungai Citarum:
(tro/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini