Sebelum pencarian ular, pemuda yang dikenal dengan nama Panji Petualang ini sempat menemui empat anak almarhum Maksum dan Nuryani. Mereka Heri Misbahudin (18), Riky Jumansyah (8), Rani Nafisa (5) dan Ramdan Fadilah (2). Usai berbicara dengan mereka, Panji yang ditemani Tio, pecinta reptil, langsung menuju lokasi pencarian ular yang tidak jauh dari tempat tinggal korban.
Selama 60 menit, Panji menyisir sekitar rumah korban yang meninggal akibat gigitan ular berbisa tersebut. Ia juga terlihat memasuki kawasan tebing perkebunan warga yang dipenuhi dengan rumpun bambu dan tanaman liar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami bagi beberapa tim untuk menyisir lingkungan dan lokasi yang diduga terdapat ular. Kita juga menyisir kebun bambu hingga menyusuri sungai kecil," kata Panji.
Tiba-tiba, seekor ular weling muncul di celah bebatuan dekat jembatan penyeberangan. Proses pengejaran berlangsung menegangkan. Tidak perlu waktu lama, panji menangkap ular itu. Ia langsung memasukkan ular ke dalam karung.
Ular tersebut berukuran panjang 70 sentimeter dan diameter tubuh 5 sentimeter. Menurut Panji, ular weling ini masih satu jenis dengan ular welang atau bungarus faciatus. Keduanya memiliki bisa yang mematikan.
"Dengan ditangkapnya ular ini, terbukti jika memang dugaan yang menggigit warga Pasir Kampung hingga meninggal dunia ialah ular weling atau ular welang," tutur Panji.
Ia menegaskan gigitan ular jenis ini kerap tidak terasa dan tidak terlihat lukanya. Sebab taring dari ular tersebut berukuran sangat kecil.
"Ukuran taringnya seperti jarum. Tapi bisanya mematikan. Makanya kami langsung tangkap dan evakuasi agar tidak membahayakan warga sekitar. Ular jenis ini sifatnya pasif, tidak akan menyerang kalau enggak diganggu," ujar Panji.
Panji menduga lingkungan tersebut masih banyak ular berbisa lainnya. Meski tidak dapat memastikan ular yang ditangkapnya itu yang menggigit Nuryani, menurutnya terpenting saat ini ialah bagaimana warga mengetahui cara menangkap dan penanganan pertama pada korban gigitan ular.
"Tadi kita memberikan pengetahuan menangkap ular yang aman dan kalau sudah tergigit harus penanganannya seperti apa. Tentunya diharapkan dengan pengetahuan itu, warga tidak ada lagi yang jadi korban dan tidak ada korban meninggal dunia ketika terjadi gigitan," ucap Panji.
![]() |
Babinsa Desa Sukatani, Serda Rohim Rohmat, yang menemani proses penangkapan ular mengatakan, warga di Pasir Kampung memang kerap menemukan ular saat bertani atau melintas ke jalur perkebunan. "Ada yang sampai lihat ular seukuran betis orang dewasa," ujarnya.
"Saya mewakili warga mengucapkan terima kasih atas pengetahuan bagaimana mengatasi ular berbisa dengan begitu warga bisa lebih berhati-hati dan tahu harus melakukan apa kalau menemukan ular atau mendapati ada korban gigitan," ucap Rohim menambahkan.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini