Niat itu disampaikan Aulia kepada mantan asisten rumah tangga (ART). Aulia sempat ingin berkonsultasi dengan paranormal.
"Jadi Aulia pernah curhat dengan ibu itu (ART) untuk menggunakan paranormal," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Kamis (29/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Konsultasi ke paranormal agar bisa meluluhkan suaminya agar bisa mau menjual rumah, tapi nggak berhasil. Kemudian ke paranormal agar disantet dan sebagainya, tapi nggak berhasil," tutur Nasriadi.
Menurut Nasriadi, niatan itu diungkapkan Aulia kepada mantan ART-nya sekitar Juli 2019. Namun hal itu urung dilakukan. Nasriadi tak menjelaskan mengapa niatan itu tak jadi terlaksana.
Hingga akhirnya, rencana pembunuhan itu dilakukan dengan menyewa jasa pembunuh bayaran. Melalui RD, suami mantan ART-nya, sejumlah eksekutor disewa dengan harga Rp 500 juta. Hanya dua orang Sugeng dan Agus yang mengeksekusi. Sementara RD dan AL urung melakukan lantaran AL disebut kesurupan.
Aulia sengaja memberi jus berisi obat tidur berdosis tinggi kepada Pupung dan Dana agar tak berdaya. RD dan AL lalu membekap Pupung hingga tewas.
Sedangkan Dana sempat melawan sebelum para pelaku memukul dan mencekiknya. Mayat ayah-anak tersebut dibakar bersama mobilnya di Sukabumi.
Halaman 2 dari 2