Misteri Hubungan Aulia dan Pemuda Pembakar Jasad Ayah-Anak

Misteri Hubungan Aulia dan Pemuda Pembakar Jasad Ayah-Anak

Dony Indra Ramadhan - detikNews
Selasa, 27 Agu 2019 23:04 WIB
Aulia Kesuma (Foto: Dony Indra Ramadhan/detikcom)
Bandung - Ada misteri belum terungkap pada kasus pembunuhan ayah-anak, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan M Adi Pradana alias Dana (23). Aulia Kesuma, berperan sebagai otak pembunuhan suami dan anak tirinya tersebut. Sedangkan Geovanni Kelvin bertugas membakar mobil berisi mayat korban. Aulia mengaku kepada polisi bahwa Kelvin ialah anaknya.

Hal janggal muncul soal usia Aulia dan Kelvin yang hanya terpaut 10 tahun. Data diperoleh polisi, Aulia lahir pada Oktober 1984. Saat ini berusia 34 tahun. Sedangkan Kelvin lahir pada Oktober 1994 atau kini masih 24 tahun.


Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi menanggapi soal perbedaan usia ini. Pihaknya masih menyelidiki jejak hubungan Aulia dan pemuda tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita dalami itu. Memang selisih umurnya dekat. Kemungkinan anak angkatnya. Kita lihat hasil pemeriksaan ya," ucap Rudy saat ditemui di Mapolda Jabar, Jalan Jawa, Kota Bandung, Selasa (27/8/2019).


Rudy menjelaskan proses penyelidikan terkait hubungan itu akan didalami melalui keterangan Kelvin. Namun, pihaknya menunggu Kelvin yang kini dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta. Kelvin dirawat akibat mengalami luka bakar saat membakar mobil yang berisi jasad Pupung Sadili dan Dana.

"Sedang didalami. Sekarang masih di rumah sakit. Sedang ditunggu sama anggota," ujar Rudy.

Dalam kasus ini, ada empat eksekutor yang disewa Aulia untuk menghabisi nyawa sang suami dan anak tirinya tersebut. Nyawa Pupung dan Dana dihabisi pembunuh bayaran itu di kediamannya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Lalu Kelvin membakar mobil berisi dua jasad ayah-anak tersebut di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. (dir/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads