Tewasnya gadis lulusan D3 Institut Pertanian Bogor (IPB) itu menyisakan duka mendalam bagi keluarga. Selain dikenal cerdas dan sarat prestasi, Amelia sosok yang ramah kepada siapa pun.
"Mungkin karena dia dikenal dengan prestasi sehingga banyak yang melayat ke rumah dan ikut dalam pemakaman," ujar Endang Supandi, ayah Amelia, di rumah duka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (23/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Polisi Pastikan Amelia Korban Pembunuhan |
Amelia terakhir kali pamit pada orang tuanya untuk mendaftar S1 di IPB Bogor pada Sabtu 20 Juli siang. Selepas itu keluarga mengaku mendapat kabar dari Amelia menjelang maghrib. Saat itu dia mengaku dalam perjalanan dari Ciawi dan berlanjut naik angkutan umum ke Cianjur.
"Setelah itu tidak ada komunikasi lagi, bahkan sampai subuh pun tidak ada balasan," ujar Endang.
Keluarga berharap polisi mengusut dan menangkap pembunuh Amelia. "Saya harap misteri meninggalnya anak saya bisa secepatnya diungkap," kata Endang.
Polisi sudah melaksanakan serangkaian penyelidikan guna membuat terang kasus kematian Amelia. Polisi memastikan bahwa Amelia menjadi korban pembunuhan.
"Kita turunkan dua tim, Buser dan tim khusus untuk menggarap peristiwa 338 (pembunuhan) ini. Kasus Amelia tentunya menjadi atensi kami," kata Kasatreksrim Polres Sukabumi Kota AKP Rizaldi Satria di ruang kerjanya, Selasa (23/7).
Rizaldi dan timnya masih mengumpulkan keterangan saksi serta petunjuk lainnya guna mengungkap kasus pembunuhan ini. Selain itu, polisi menelusuri jejak Amelia sebelum ditemukan tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan di tepi sawah. (sya/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini