Eks napi yang enggan disebutkan namanya ini cukup kenyang pengalaman menghuni bui. Semasa hidupnya, pria ini cukup mentereng di dunia hitam. Tercatat sudah delapan kali ia keluar-masuk penjara di Bandung dalam kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dan narkotika.
Fenomena seks menyimpang tak asing baginya. Ia mengungkapkan ragam gerak-gerik napi gay penghuni penjara. Lelaki ini bercerita saat ia mendekam di Rutan Kebonwaru Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kebetulan selalu ditahan di Kebonwaru. Pernah mergoki, ketika penghuni lain masuk kamar, saya masih mutar, ada satu anak ini main ke sel lain tempat napi nakal," kata eks napi ini kepada detikcom, Rabu (10/7/2019).
Perilaku homoseksual ini juga dijumpainya saat ada napi waria (wanita pria) di Rutan Kebonwaru. Biasanya, napi-napi waria ini akan menjadi 'primadona' di waktu-waktu tertentu.
"Ada juga bencong ditahan di sana, malam minggu suka keliling sel-sel. Ibaratnya mencari pria yang minat lah. Kalau ada yang minta, ya dimasukin ke sel," tutur dia.
Menurutnya, perilaku seks menyimpang ini tak selalu menguntungkan bagi kedua belah pihak. Bagi napi yang baru masuk, akan berbeda. Biasanya, napi penghuni baru menjadi sasaran empuk.
"Kan biasanya di sel itu sudah ada jagoannya lah, kalau punya kebiasaan (homoseksual), sasarannya penghuni baru juga. Itu juga kalau memang tertarik kan. Namanya anak baru pasti takut," tuturnya.
Ia berpendapat perilaku homoseksual di area penjara ini muncul karena kebutuhan biologis tak tersalurkan. Intensitas bertemu antar napi dalam sel juga menjadi faktor gejala tersebut tumbuh.
"Apalagi yang hukumannya lama, mereka pasti nyari pelampiasan. Over kapasitas juga ngaruh, soalnya jadi sering bersentuhan juga, jadi muncul fantasi lain," ujar dia.
Detik-detik Polisi Gerebek Pesta Narkoba Klub Gay:
(mud/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini