Sungai di Bandung Kritis, Begini Upaya Pemkot Antisipasi Banjir

Sungai di Bandung Kritis, Begini Upaya Pemkot Antisipasi Banjir

Mochamad Solehudin - detikNews
Kamis, 27 Jun 2019 15:17 WIB
Sebagian besar sungai dan anak sungai di Kota Bandung dalam kondisi kritis. (Foto: Tri Ispranoto/detikcom)
Bandung - Banjir di Kota Bandung menjadi salah satu masalah yang belum bisa tertangani dengan baik. Hal itu diperparah dengan kondisi sungai yang melintasi wilayah kota berjuluk Paris Van Java saat ini dalam keadaan kritis.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bandung Didi Ruswandi menyatakan, ada 46 sungai dan anak sungai yang melintasi wilayah Kota Bandung. Dari jumlah tersebut sebagian besar dalam keadaan kritis.


Pasalnya, kata dia, di dalam rencana induk sungai yang telah dibuat harusnya setiap sungai mampu menampung banjir 20 tahunan. Namun saat ini, kondisinya hanya mampu menampung banjir 2-5 tahunan saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dulu waktu bikin rencana induk sungai rencana umur hujan 20 tahunan. Itu ternyata saat ini hanya 2-5 tahunan, berarti kondisinya kritis banget," kata Didi saat ditemui di Hotel El Royal, Kota Bandung, Kamis (27/6/2019).

Kondisi tersebut, membuat permasalahan banjir di Kota Bandung belum bisa terselesaikan. Masalah itu juga diperparah dengan banyaknya pembukaan lahan akibat pembangunan. "Satu sisi sungai tidak bertambah, di sisi lain bukaan lahan makin banyak," ucapnya.


Untuk mengatasi permasalahan yang ada, dibutuhkan banyak penampungan air berupa kolam retensi. Namun pembangunan tersebut terkendala lahan yang terbatas.

"Perhitungan pakar dari ITB itu dibutuhkan hitungan kolam retensi dengan asumsi dua meter (ke dalaman) butuh 1.000 hektar kolam retensi. Jadi sangat besar kebutuhannya," katanya.

Oleh karena itu, ia mengatakan pemerintah daerah harus mencari alternatif lain untuk menjadi solusi penanganan banjir. Pemkot Bandung sendiri sudah mencoba berbagai proyek infrastruktur untuk menanggulangi banjir, mulai dari pelebaran drainase hingga kolam retensi.


Tahun ini, ia menyebutkan DPU mencari alternatif lainnya yang lebih mudah dan murah dilakukan. Pihaknya memperbanyak pembuatan drum pori yang dinilai dapat berdampak pada penyerapan air untuk mengantisipasi banjir.

"Ruangnya sangat sempit untuk diperbesar (sungai). Makanya yang paling memungkinkan, ya drum pori. Selain itu drum pori lebih sustain (berkelanjutan). Karena kalau kemarau bisa jadi cadangan air," tuturnya.

Selain itu, kata Didi, Pemkot Bandung juga berbenah di daerah hulu untuk mengantisipasi banjir. Pemkot sedang menggalakan pembangunan kolam penampungan air di wilayah Kawasan Bandung Utara (KBU). Salah satunya pembangunan taman rawa di wilayah Cisurupan.



Tonton video Musim Kemarau, Warga Terpaksa Manfaatkan Air Sungai Citarum:

[Gambas:Video 20detik]




(mso/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads