Begini Jawaban RSUD Garut Soal Tudingan Ambulans Mahal

Begini Jawaban RSUD Garut Soal Tudingan Ambulans Mahal

Hakim Ghani - detikNews
Rabu, 08 Mei 2019 17:04 WIB
Foto: tangkapan layar media sosial
Garut - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Slamet Garut angkat bicara soal jenazah diantar taksi online lantaran biaya ambulans mahal. Pihak rumah sakit menyebut kejadian itu karena miss komunikasi.

Plt Wakil Direktur Umum RSUD dr. Slamet Garut Eka Ariyanti mengatakan kejadian tersebut berlangsung pada Rabu (1/5/2019) pagi sekitar pukul 3.45 WIB. Seorang ibu berusia 69 tahun meninggal di RSUD dr. Slamet Garut.


Saat itu, kata Eka, pihak keluarga sempat berkoordinasi dengan petugas jaga menanyakan ketersediaan mobil ambulans dan tarif untuk mengantar ke wilayah Banjarwangi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun, pada saat itu, petugas ambulans sedang mengantar jenazah ke Bandung dan satu lagi sedang mengantar jenazah ke Cibiuk," ujar Eka dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Rabu (8/5/2019).

Karena dua unit ambulans sedang dipakai, petugas jaga kemudian coba berkoordinasi dengan petugas ambulans terkait ongkos.

Dalam rilisnya, Eka menyebut, tarif ambulans ke wilayah Banjarwangi sekitar Rp 400 ribu. Pihak keluarga tidak bertanya lagi ke petugas saat tahu tarif ambulans seharga tersebut.

"Karena kedua petugas ambulans sedang keluar mengantar jenazah, maka oleh petugas IGD dikomunikasikan via telepon ke petugas ambulans sambil menunjukkan besaran biaya tarif mengantar jenazah ke daerah Banjarwangi yang terpampang di ruang administrasi ambulans," katanya.

"Pihak keluarga tidak ada komunikasi lanjutan setelah melihat daftar tarifnya terpampang (Rp 400ribu). Keluarga hanya menyampaikan kepada petugas IGD ingin mendapatkan pengurangan. Karena petugas IGD dalam hal ini bukan kewenangannya, maka petugas IGD menyarankan untuk menunggu petugas ambulans," Eka menambahkan.


Namun pihak keluarga kabarnya tidak mengkonfirmasi lagi kepada petugas. Tak lama berselang, datang mobil taksi online yang disewa keluarga. Akhirnya jenazah tersebut diangkut taksi online ke rumah duka.

"Dari kronologis tersebut dapat disimpulkan tidak ada komunikasi dan negosiasi yang lebih lanjut dari pihak keluarga baik ke petugas IGD maupun ke petugas ambulans. Keluarga lebih memilih angkutan Grab yang lebih murah. Padahal RSUD dr. Slamet Garut selaku kepanjangan tangan pemerintah daerah memiliki kebijakan dalam hal pengurangan atau pembebasan biaya yang secara teknis dapat dilaksanakan oleh manajemen dan yang diberi wewenang oleh manajemen yaitu supervisor yang pada saat itu sedang piket, seandainya pada saat itu pihak keluarga dan pihak RSUD dr Slamet Garut berkomunikasi maka kejadian tersebut dapat menjadi solusi bagi pihak keluarga dan pihak RSUD dr Slamet Garut," tutup Eka (tro/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads