Berdasarkan informasi yang dihimpun detikcom, kejadian antar jenazah ke rumah duka itu terjadi Rabu (1/5/2019) subuh sekitar pukul 4.00 WIB lalu. Seorang warga Garut asal Kecamatan Banjarwangi yang diketahui bernama Doni kebingungan saat hendak membawa pulang jenazah ibunya yang meninggal.
Respons tak terduga dilontarkan sang sopir taksi online yang diketahui bernama Yuni. Dengan sigap, Yuni langsung mengiyakan permintaan Doni untuk mengantar jenazah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu Yuni yang membawa mobil jenis minibus membawa jenazah tersebut bersama beberapa anggota keluarganya. Sementara lainnya beriringan menggunakan sepeda motor mengikuti mobil Yuni.
Aksi Yuni antar jenazah patut diacungi jempol. Selain karena perbuatannya, jarak dari rumah sakit ke rumah duka terbilang jauh sekitar 60 kilometer atau sekitar 3-4 jam perjalanan.
![]() |
Kisah jenazah diantar Grab ini mendapat beragam respons dari warganet. Ada yang memuji sang sopir aksi Yuni, ada juga yang menyesalkan mahalnya harga sewa ambulans untuk antar jenazah.
"Murah segitu mah. Waktu almarhum ponakan, sewa ambulans masjid dekat rumah, di pintain jasa nganter 7 juta 500 ribu," ungkap akun Muhammad Irfan dalam kolom komentar unggahan Liputan Garut di Facebook pada Jumat (3/5).
Hingga berita ini dimuat, belum ada respons dari pihak rumah sakit. Sejumlah petinggi rumah sakit telah ditelepon dan dikirim pesan singkat namun tak ada satu pun yang membalas. Bahkan saat didatangi ke rumah sakit, para petinggi disebut tidak ada di tempat.
Sementara itu Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan pihaknya tidak mengetahui apa motif masyarakat lebih memilih menyewa transportasi online dibanding ambulans. Tarif ambulans di Garut, kata Rudy, tidak mahal.
"Enggak tahu maksudnya apa, tapi yang pasti kita juga ada ambulans gratis untuk masyarakat," singkat Rudy kepada wartawan. (tro/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini