Kepada awak media, Agung menyebut tidak ada daerah rawan konflik dengan pengamanan khusus di wilayah Jawa Barat. Menurutnya semua personel baik TNI atau Polri sudah bersinergi dan tidak boleh underestimate.
"Intinya tidak boleh ada underestimate sekecil apapun. Itu (masalah) harus segera dicarikan problem solving-nya sehingga tidak meluas, bekerja sama dengan para ulama, karena saya sangat yakin dan percaya pengalaman pada pilkada lalu masyarakat jawa barat sangat religius, agamis dan santun," kata Agung di Pos Terpadu PAM Pemilu di Gedung Juang, Selasa (16/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agung menjelaskan setiap rangkaian kunjungannya bersama Pangdam bertujuan untuk melakukan kontrol langsung kesiapan petugas di lapangan saat pelaksanaan pencoblosan besok.
Kontrol langsung tersebut juga bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat dalam pengamanan Pemilu 2019.
"Kemarin kita bergerak terus, tadi malam kita di Soreang lalu Cimahi dan alhamdulillah pagi ini kita di Kabupaten Sukabumi dan siang di Kota Sukabumi. Tujuannya mengecek kesiapan personel TNI dan Polri, kemudian memberikan keyakinan bahwa kehadiran TNI Polri adalah memberikan rasa aman dalam konteks pengamanan Pemilu 2019," ujarnya.
Untuk jumlah personel yang diturunkan, Agung menyebut ada 25.437 personel kepolisian dengan bantuan dari TNI sebanyak 10.250 personel.
"Jadi Alhamdulillah semuanya berjalan dengan aman, insyaallah juga dengan kebersamaan sinergi TNI Polri dan seluruh aparatur pemerintah daerah dan komponen masyarakat lainnya insyaallah Jawa Barat aman," ujar Agung.
Saksikan juga video 'Pilpres 2019 di Beijing Lancar dan Meriah':
(sya/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini