Sebab, selama ini, warga Kampung Pulo mengungkapkan tak pernah ada caleg yang datang ke wilayahnya untuk mengenalkan diri. Dalam sosialisasi Pileg dan Pilpres 2019 yang digelar KPU Jabar, warga Kampung adat Pulo makin kebingungan karena diperlihatkan contoh lembar surat suara Pileg yang tidak ada foto para kandidat atau calegnya.
"Hanya surat presiden sama DPD saja yang ada gambarnya, sisanya kan enggak ada," ujar Cucu Suparman (67), sesepuh Kampung Pulo, Kecamatan Leles, Garut, kepada wartawan, Selasa (9/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, warga Kampung Pulo tak tahu siapa-siapa saja caleg yang ikut Pileg 2019. Para warga, sambung Cucu, masih kebingungan untuk menentukan pilihannya.
Walau begitu, Cucu menegaskan bahwa warga adat Kampung Pulo tetap akan menjalankan kewajibannya memilih wakil rakyat dan pemimpin bangsa. "Secara umum ini adalah kewajiban. Meski pun pemilu sekarang lebih ribet karena terlalu banyak yang dipilih, kita akan tetap ikut pemilu," tutur Cucu.
![]() |
"Karena di sini kalau lelaki yang sudah menikah harus memikirkan tempat tinggal baru (keluar dari Kampung Pulo)," ujar Cucu.
Baca juga: Bawaslu Jabar akan Kawal Pencoblosan ODGJ |
Dalam kegiatan tersebut, petugas KPU Jabar menyosialisasikan beragam hal tentang pemilihan. Di antaranya yaitu cara mencoblos hingga menjelaskan hal-hal yang dilarang dalam proses Pemilu, contohnya politik uang.
"Hari ini KPU Jawa Barat mengadakan kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih kepada masyarakat adat. Kebetulan yang kita pilih adalah masyarakat Kampung Pulo. Ini dalam rangka pemenuhan hak informasi bagi para pemilih" ujar Anggota KPU Jabar Bidang Sosialisasi Idham Khalik kepada wartawan di lokasi yang sama. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini