Suara protes terhadap molornya Pilrek Unpad ini disuarakan civitas academica. Dosen Hukum Unpad Bilal Dewansyah menyampaikan keprihatinannya terhadap polemik yang terjadi.
Bilal bersama sejumlah mahasiswa bertemu dengan perwakilan Majelis Wali Amanat (MWA) Unpad di Jalan Cimandiri, Kota Bandung, Jumat (29/3/2019). Mereka mengungkapkan kekecewaannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami melihat harusnya pemilihan rektor ini sudah tuntas. Tapi kenapa ditunda-tunda lagi. Kami melihat ada kepentingan-kepentingan lain di sini," kata Bilal.
Ia mewakili dosen dan mahasiswa tidak menginginkan Unpad dipimpin oleh seorang Pelaksana Tugas (Plt). Pihaknya mendesak agar Pilrek Unpad selambat-lambatnya digelar sebelum pelantikan pemimpin baru.
Pihaknya mengancam akan menggugat ke PTUN bila sampai Unpad dipimpin seorang Plt. Sebab, baik mahasiswa, dosen tidak menginginkan adanya Plt akibat terkatung-katungnya Pilrek Unpad.
"Kalau sampai ada Plt kita tentu akan menggugat. Karena banyak yang tidak setuju ada Plt. Kami minta paling lambat tanggal 12 April," tutur Bilal.
Perwakilan anggota MWA, Yudi Guntara, mengaku sepemahaman dengan aspirasi mahasiswa dan dosen Unpad. Pihaknya berupaya merampungkan Pilrek Unpad secepatnya.
"Saya pribadi juga selalu mendesak malah pengennya hari ini, bukan tanggal 12 April. Mudah-mudahan anggota MWA di Bandung, ada kesepahaman sebelum tanggal 12, sebelum muncul persoalan lain," ucap Yudi.
Menurut dia, pihaknya terhambat berbagai hal untuk bisa menyelenggarakan Pilrek Unpad. Apalagi, dipersulit dengan ketidakjelasan sikap Rudiantara sebagai Ketua MWA Unpad.
"Kami sudah berusaha, tapi terkunci dengan kondisi yang ada. Kita terkendala dengan mekanisme," ujar Yudi. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini