Animal Rescue Edukasi Pelajar Ciamis Cegah Peburuan Primata

Animal Rescue Edukasi Pelajar Ciamis Cegah Peburuan Primata

Dadang Hermansyah - detikNews
Minggu, 03 Feb 2019 09:24 WIB
Animal Rescue Indonesia edukasi pelajar soal primata di Ciamis. (Foto: Dadang Hermansyah/detikcom)
Ciamis - Mempertingati Hari Primata Indonesia, International Animal Rescue (IAR) Indonesia bersama BKSDA Wilayah III Ciamis dan aktivis lingkungan menggelar kampanye dan edukasi pelajar mengenai pelestarian primata di Taman Hutan Kota, Cigembor, Ciamis, Jawa Barat, Minggu (3/2/2019) pagi.

Aksi ini diisi beberapa kegiatan mulai sosialisasi dan penggalangan dukungan kepada warga untuk pelestarian primata, pameran foto satwa hingga infografis primata jawa.

Animal Rescue Edukasi Pelajar Ciamis Cegah Peburuan PrimataFoto: Dadang Hermansyah

Selain itu turut dilakukan sosialisasi bahaya senapan angin dan teatrikal dengan pesan perlindungan satwa primata. Perburuan dan perdagangan untuk dijadikan peliharaan, menambah beban ancaman terhadap pelestarian primata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kita mengedukasi pelajar dan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pelestarian primata, terutama primata jawa. Masyarakat diajak mengawasi dan mencegah perburuan dan perdagangan satwa primata," ujar Perwakilan IAR Indonesia Agung Ismail.

Dengan sosialisasi ini, kata Agung, warga bisa mengetahui upaya yang dilakukan bila bertemu satwa primata yakni jangan diburu dan dibiarkan saja. Atau melapor bila menemukan ada pemeliharaan, perdagangan dan perburuan primata.

Animal Rescue Edukasi Pelajar Ciamis Cegah Peburuan PrimataFoto: Dadang Hermansyah

Agung menuturkan yang menjadi perhatian saat ini, di Indonesia kaya punya 60 spesies primata. Namun 70 persen hampir punah. Di Jawa Barat ada 5 spesies yang 4 di antaranya endemik seperti Surili, Owa Jawa, Kukang Jawa dan Lutung.


Tonton video: Serunya Edukasi Primata di Taman Hutan Kota

[Gambas:Video 20detik]



"Kemarin, sebulan lalu ada kasus perburuan kukang di Majalengka hampir 79 kukang. Itu adalah yang terbesar sepanjang sejarah. Dengan kegiatan ini bisa lebih meningkatkan kesadaran masyarakat terkait perlindungan dan pelestarian primata," ucapnya.


Dalam penggunaan senapan angin, seharusnya digunakan untuk olahraga dan tempat yang mendapat izin. Soal regulasi sudah jelas harus mendapat izin dari kepolisian dan Perbakin. Namun kini penggunaan senapan angin sangat mudah didapat. Sehingga satwa bisa jadi target perburuan. Hal tersebut yang menjadi kekhawatiran.

"Seperti contoh kukang yang masuk rescue kami, itu ada beberapa yang ditemukan 3-5 peluru senapan angin akibat perburuan liar," ujar Agung. (tro/tro)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads