Usut Tuntas Penembakan Macan Kumbang di Soreang

Usut Tuntas Penembakan Macan Kumbang di Soreang

Mochamad Solehudin - detikNews
Jumat, 30 Nov 2018 17:25 WIB
(Repro/foto viral macan kumbang yang mati ditembak warga)
Bandung - Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) mendesak agar BKSDA mengusut tuntas kasus penembakan macan kumbang yang terjadi di Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung. Hal itu dinilai penting demi mengungkap sumber masalah utama insiden tersebut.

Ketua Badan Pembina (BP) FK3I Jabar Dedi Kurniawan menilai kasus penembakan macan kumbang oleh warga belum seluruhnya selesai. Sebab, sambung dia, belum ada kejelasan mengenai asal usul macan yang ditembak mati tersebut.


Pihak BKSDA, menurut Dedi, sempat menjelaskan bahwa macan yang ditembak mati itu diduga peliharaan warga. Apabila itu benar, FK3I meminta BKSDA memeriksa lebih lanjut agar terang kebenarannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau macan itu dikubur harus digali dan dicari tahu (data detail soal jenis kelamin). Kedua, kalau bukan macan yang datang dari hutan langsung atau dipelihara, itu juga harus dicari tahu (kebenarannya)," kata Dedi di Kantor Walhi Jabar, Jalan Cikutra, Kota Bandung, Jumat (30/11/2018).

Selain itu, dia menjelaskan, kasus penembakan ini harus dijadikan pelecut semangat bagi BKSDA dalam edukasi ke masyarakat. Dedi menuturkan konflik satwa dengan manusia ini jangan terus terulang dan menjadi preseden buruk ke depannya.

"Kasus penembakan macan ini bisa jadi koridor kasus yang multi isu dalam konteks lingkungan. BKSDA harus segera mengidentifikasi (secara menyeluruh) kasus kemarin. Pemprov Jabar juga harus mengambil peran karena macan tutul ini sebagai salah satu identitas Provinsi Jabar," tuturnya.


Hal penting, menurut Dedi, penguatan edukasi ke masyarakat sekitar sebagai langkah mitigasi atau pencegahan terjadinya konflik antara satwa dengan manusia. "Paling mendesak memetakan habitat potensial macan di Jabar. Data ini penting untuk mengetahui keberadaan macan tutul. Selain itu mitigasi (dengan edukasi) pasca mitigasi juga," katanya.

Usut Tuntas Penembakan Macan Kumbang di SoreangKetua Badan Pembina (BP) FK3I Jabar Dedi Kurniawan (Foto: Mochamad Solehudin/detikcom)
Direktur Walhi Jabar Dadan Ramdan berharap kasus ini bisa disikapi secara serius. Edukasi ke masyarakat terutama yang bermukim dekat di sekitar hutan lindung harus diperkuat.

"Edukasi belum maksimal. Harusnya warga sekitar hutan lindung, konservasi harus tahu. Satwa mana yang dilindungi tidak boleh diganggu, apalagi ditembak," ucap Dadan.

Dia menyampaikan perlu adanya sinergitas antara semua pihak mulai dari pemerintah provinsi, pemda, BKSDA dan kepolisian. Tujuannya agar suatu penangan dapat diselesaikan secara maksimal.

"Ini harus ada peran Pemda juga, termasuk soal tadi sinergitas BKSDA. Polisi masih sangat kurang menangani masalah ini. Padahal ini penting, bukan hanya masalah illegal logging, tapi terkait hak hidup satwa. Karena fakta di lapangan hak hidunya yang semakin terancam. Harus disiapkan habitat untuk mereka, karena bisa mengakibatkan konflik seperti ini," tutur Dadan.

(mso/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads