"Kondisi banjir masih tetap stagnan tidak surut. Padahal biasanya banjir di Pangandaran luapan sungai itu enam jam sudah surut. Ini sudah sehari semalam belum surut," ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Pangandaran Nana Ruhena saat dihubungi detikcom, Jumat siang (9/11/2018).
Melihat air yang sampai sekarang belum surut, kemungkinan pengungsi bisa bertambah.Kepala DPKPB Kabupaten Pangandaran Nana Ruhena |
Menurut Nana, ketinggian air masih tetap yakni paling rendah sekitar 60 sentimeter dan paling tinggi mencapai 120 sentimeter. Ditambah pada Jumat dini hari ada hujan. Akibat banjir tersebut warga kesulitan untuk beraktivitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di atas (kawasan hulu) guyuran hujan tinggi, air laut sedang naik jadi air dari sungai susah masuk ke laut dan menggenang di lokasi banjir," sambungnya.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pangandaran terus memasok logistik untuk para pengungsi. Di lokasi pengungsian didirikan dapur umum mandiri.
"Untuk hari ini intensitas hujan tidak begitu tinggi, tadi pagi ada hujan tapi tidak terlalu besar. Sekarang kondisi cuaca sedang mendung. Warga tetap waspada dan hati-hati karena potensi banjir bisa terjadi, terutama saat hujan turun," tuturnya.
Menurut Nana, dampak banjir tersebut tidak mengganggu geliat pariwisata pantai di Pangandaran. Bahkan saat ini wisatawan masih banyak yang berdatangan. Hanya saja, untuk wisata sungai seperti body rafting sementara ditutup.
"Untuk wisata pantai tetap berjalan tidak ada masalah. Silahkan wisatawan untuk tetap ke Pangandaran jangan takut, aman," ucap Nana. (bbn/bbn)











































