"Sudah kakek-kakek nekat membunuh. Warga sini merasa tercemar karena perbuatan pelaku," tutur Hendi, warga setempat, kepada detikcom di lokasi rekonstruksi, Kampung Mangkalaya, RT 7 RW 5 Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (5/11/2018).
"Kalau saja warga tahu mereka ini pasangan gelap, sudah lama diusir dari kampung ini. Mereka ngakunya suami-istri, enggak ada warga yang tahu kalau mereka mesum di sini," ucap Hendi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teriakan warga kembali terdengar saat pelaku dengan tangan terikat borgol mulai memperagakan adegan rekonstruksi. Pelaku yang awalnya mengenakan penutup wajah, kemudian dibuka polisi.
"Sudah tua bukannya mikir," kata warga lainnya.
Warga menyaksikan proses rekonstruksi kasus pembunuhan Fatimah. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom) |
"Pelaku berniat mengambil harta benda korban. Dia kedapatan membawa motor, ponsel, kalung, gelang kaki dan cincin, juga dompet korban. Ini juga jadi motif menguasai harta benda korban," kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo kepada awak media di lokasi rekonstruksi.
Terkait motif cemburu, Susatyo menyebut pelaku tersinggung dan marah terhadap korban. Di depan pelaku, korban menelepon pria lain dengan kata-kata mesra. Sehingga pelaku emosi dan membekap korban menggunakan bantal.
"Korban kejang-kejang dan meninggal dunia, korban sempat memastikan kondisi itu dengan menggoyang-goyang bagian tubuh korban. Karena panik pelaku melarikan diri lalu kembali lagi dengan niat mengevakuasi tubuh korban namun keburu dipergoki oleh warga," tutur Susatyo. (sya/bbn)












































Warga menyaksikan proses rekonstruksi kasus pembunuhan Fatimah. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom)