Empat paslon peserta Pilgub Jabar 2018 hadir di panggung debat yang berlangsung kampus Universitas Indonesia (UI), Kota Depok, Senin (14/5/2018) malam. Dalam kesempatan tersebut para paslon memakai pita hitam sebagai bentuk keprihatinan atas serangan bom di Surabaya, Jatim.
Debat diawali dengan membahas mengenai kerusakan lingkungan yang terjadi di Jabar. Paslon nomor urut satu Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum diserah Cawagub Syaikhu dan Cagub Deddy Mizwar mengenai kerusakan lingkungan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berbicara lingkungan saya tidak melihat dalam (visi misi) paslon nomor satu. Jangan-jangan baru ngarang tadi. Silakan diperiksa," tutur Deddy.Setelah saling beradu gagasan soal kerusakan lingkungan, keempat paslon menyampaikan strategi mengoptimalkan potensi energi yang ada di Jabar. Mulai dari energi air, angin, panas bumi yang bisa dikonversikan dengan listrik.
Setelah berbicara soal energi, empat paslon kembali berdebat mengenai penyusutan lahan persawahan hingga kesejahteraan petani. Debat kusir sempat terjadi antara Cawagub Anton Charliyan dan Cawagub Dedi Mulyadi di atas panggung.
Dedi yang mempertanyakan penyelesaian buruh tani, dijawab Anton dengan solusi untuk petani. Keduanya saling berdebat mengenai konteks berbeda selama beberapa menit hingga akhirnya disadari adanya kekeliruan.
"Tadi pertanyaan bapak bagaimana meningkatkan kesejahteraan petani, tapi sekarang buruh tani," tanya Anton.
"Tadi saya soal buruh petani," timpal Dedi
"Kok pertanyaanya jadi bolak balik," ujar Anton mengakhiri debat disambut tawa hadirin.
Saling serang mengenai persoalan di daerah yang dipimpin beberapa calon juga terjadi. Misalnya Syaikhu menyindir soal bau limbah di Purwakarta yang dipimpin Dedi Mulyadi.
Kemudian Dedi Mulyadi yang menyindir Uu soal sampah menumpuk di Tasikmalaya hingga penanganan banjir di Kota Bandung.
Keseruan debat tidak habis sampai di situ. Ada momen Cagub Deddy Mizwar meninggalkan perdebatan karena merasa tidak diberi kesempatan menjelaskan oleh Cagub Ridwan Kamil saat berdebat soal penanganan sungai Citarum.
"Kalau jadi Gubernur, ini (Ridwan Kamil) jadi konsultan saya. Badan Citarum bukan urusan provinsi. Ini urusan bisa dilakukan secara vertikal. Seperti banjir Bandung tidak bisa Kang Emil benahi sendiri," ujar Deddy.
Keseruan perdebatan ini nyaris anti klimaks saat keempat paslon dipersilahkan menyampaikan kalimat penutup. Pasangan nomor urut satu dan dua menyampaikan kalimat penutupnya dengan baik dan disambut riuh pendukungnya.
Namun, debat berlangsung rusuh dan hampir bubar ketika paslon nomor urut tiga Sudrajat - Syaikhu menyampaikan kalimat penutup. Cawagub Syaikhu memamerkan kaus putih dengan tulisan #2019GantiPresiden di atas panggung.
"Pilih nomor tiga Asyik (Sudrajat-Syaikhu). Kalau Asyik menang, Insya Allah 2019 mengganti presiden," ucap Sudrajat menyampaikan closing statemen.
Sesaat setelah itu, suasana di gedung tampak gaduh. Para calon pendukung yang pro dan kontra terlihat saling bersahutan.
Pasangan Deddy Mizwar - Dedi Mulyadi yang terakhir memberikan kata penutup, berdiri kebingungan dengan situasi ini.
Moderator Alfito Deannova Ginting berkali-kali mengingatkan para pendukung untuk tetap tenang. Namun, kata-katanya tidak didengar massa pro dan kontra. Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat juga sudah naik panggung mengingatkan, namun lagi-lagi tak digubris.
Melihat situasi yang semakin tak kondusif, akhirnya Cagub Tb Hasanuddin ikut menenangkan. Cagub yang juga Ketua DPD PDIP Jabar meminta para massa pendukung untuk tenang.
"Saya mohon perhatian kader. Walaupun ini bukan forum Capres, saudara tetap tenang ini calon pemilihan Gubernur bukan Capres, mohon saudara tenang, tenang kita selesaikan nanti. Saya mohon tenang, jangan terpancing," kata TB.
![]() |
"Saya kurang bernafsu karena melihat istri saya ketakutan," kata Deddy.
Namun dia, mencoba kembali melanjutkan acara debat dengan sedikit pantun yang tidak tuntas. Deddy menyerahkan kepada Dedi Mulyadi untuk memberikan pernyataan penutup atau pernyataan pamungkas di debat Pilgub Jabar kedua ini.
"Ikan tongkol... silakan Pak Dedi!" ucap pria yang akrab disapa Demiz ini.
Cawagub Jabar Dedi Mulyadi kemudian menyatakan, pasangan Deddy-Dedi hadir untuk menyejahterakan buruh tani dan masyarakat lainnya. Pasangan Deddy-Dedi juga hadir untuk menyelesaikan problem lingkungan.
"Pat pat gulipat gunung jangan diembat, pat pat gulipat rakyat kudu dirawat, pat pat gulipat jangan lupa pilih nomor empat," ujar Dedi. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini