"Betul itu warga kami, tentunya setelah mendengar informasi adanya warga kami yang ditangkap sangat kaget dan tidak menyangka," ujar Sekretaris Desa Indragiri Asep Muslih saat ditemui di Panawangan Minggu (13/5/2018).
Menurut Asep, SNA jarang berada di kampung halaman. Karena saat ini ia tengah menimba ilmu di perguruan tinggi (UPI) di Bandung, sekarang sudah menginjak semester enam. SNA juga merupakan lulusan SMK Negeri di Ciamis kota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski membenarkan warganya ditangkap oleh Brimob. namun masih tidak percaya dengan informasi yang beredar, SNA diduga akan melakukan tindakan menyerang polisi.
"Di foto yang ada di medsos dan yang saya peroleh memang warga saya. Ayahnya juga perangkat desa jadi kenal. Sudah diklarifikasikan ke orang tuanya. Tapi saya sendiri sulit percaya dengan informasi yang diduga akan menyerang polisi," katanya.
Sementara itu, Dahlan kerabatnya yang juga Kasi Pelayanan Desa Indragiri menilai SNA sebagai orang yang pintar dan pendiam. Sejak SD sampai sekarang di sekolah selalu mendapatkan prestasi. Bahkan sering mendapat beasiswa.
"Orangnya pintar selalu ranking paling menonjol, dapat beasiswa terus dan pendiam juga. jarang gaul. Kalau pulang sekolah langsung di rumah saja enggak keluar," jelasnya.
Menurut Dahlan, saat ini keluarga sedang menyusul SNA ke Depok setelah dari Polsek Panawangan. Bahkan ayahnya sempat emosi dan tidak akan mengakui anak bila dugaan tuduhan tersebut terbukti.
"Untuk kesehariannya, keluarga biasa-biasa saja tidak ada yang aneh-aneh. SNA kalau kebetulan pulang, kalau ke sawah ketemu juga biasa saja nanya," ungkapnya.
Sebelumnya, Polisi menangkap 2 perempuan yang berencana melakukan serangan di Mako Brimob. Kedua perempuan diduga ingin menusuk anggota Brimob. Keduanya ditangkap oleh pihak Kepolisian pada Sabtu (12/5/2018) pukul 03.00 di dekat Mako Brimob Kelapa Dua Depok.
Dari informasi yang diperoleh, kedua perempuan yang ditangkap berinisial DSM dan SNA. Polisi menyita 1 buah gunting.
Polisi langsung memeriksa dua orang perempuan tersebut, dan mengambil data dari handphone yang disita.
Polri masih memeriksa dua perempuan berinisial DSM dan SNA yang ditangkap karena diduga berencana menyerang polisi di Mako Brimob. Ada tidaknya kaitan kedua perempuan dengan jaringan teroris masih diselidiki.
(avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini