"Otomatis (pengamanan ditingkatkan)," ujar Kepala Divisi Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Kanwil Jabar Alfi Zahrin Kiemas kepada detikcom via sambungan telepon, Rabu (9/5/2018).
Alfi mengatakan sejak informasi kerusuhan di Mako Brimob, pihaknya sudah menginstruksikan seluruh jajaran Kalapas maupun Karutan untuk berkoordinasi dengan TNI dan Polri. Menurut dia, dukungan pengamanan dua instansi pengamanan itu diperlukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengetatan pengamanan dilakukan di seluruh Lapas dan Rutan di Jabar. Lapas yang diisi oleh napi teroris juga tak luput dari peningkatan pengamanan.
Menurut Alfi, ada tiga Lapas yang dihuni oleh napiter yaitu tiga napiter di Lapas Cibinong, dua napiter di Lapas Gunung Sindur Bogor, dan satu napiter di Lapas Warung Kiara Sukabumi.
"Terutama yang ada napiternya untuk meminta bantuan pengamanan dari TNI dan Polri," katanya.
Sejauh ini, sambung Alfi, kondisi Lapas dan Rutan di Jabar termasuk yang di dalamnya dihuni napiter masih kondusif. Petugas masih terus mengawasi narapidana di Lapas dan Rutan di Jabar.
"Alhamdulilah kondusif. Jangan sampai (rusuh). Makanya kita antisipasi dengan minta bantuan pengamanan TNI dan Polri," ucap Alfi.
Sementara itu, pihak Polri siap memberikan bantuan pengawasan di Lapas. Petugas akan disiapkan apabila ada permintaan dari Kemenkum HAM.
"Kalau memang ada permintaan, kita berikan. Karena mereka juga mitra kita. Intinya akan kita berikan kalau ada permintaan," kata Kabid Humas Polda Jabar AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko via telepon. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini