Wadir Polairud Polda Jawa Barat AKBP Indra Rathana mengatakan pihaknya mendukung kebijakan pemerintah untuk terkait gerakan anti-hoax. Para nelayan, lanjut Indra, diberikan pemahaman tentang berita hoax atau bukan.
"Imbas dari hoax itu merusak stabilitas negara. Kami mengajak semua lapisan masyarakat, termasuk nelayan di Bandengan ini dan beberapa komunitas untuk melawan hoax," kata Indra usai deklarasi dan pembinaan terhadap nelayan terkait hoax di TPI Desa Bandengan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Selasa (13/32018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Elemen Masyarakat Jabar Deklarasi Anti-Hoax |
Pembinaan terhadap nelayan terkait hoax, sambung Indra, bukanlah kali pertama yang dilakukan Polairud Polda Jawa Barat. Sebelumnya, Polairud Polda Jawa Barat melakukan pembinaan kepada nelayan di Indramayu dan Karawang.
"Kita juga sudah melakukan pembinaan terhadap komunitas binaan kami selain nelayan, seperti pecinta burung dan barongsai. Tugas kita kan wilayah perairan dan pesisir, nelayan ini kan berada di pesisir untuk itu pembinaan kita arahkan juga ke nelayan," ucap Indra.
Menurut Indra, selama ini belum menemukan adanya aktivitas nelayan yang mengarah pada hoax. Pembinaan tersebut, sambung dia, bentuk antisipasi agar hoax tidak masuk dalam lingkungan nelayan.
Di tempat yang sama, Rasmani (46) salah seorang nelayan asal Desa Bandengan mendukung agar hoax dilawan. Informasi yang tidak jelas sumbernya, sambung dia, jangan langsung diyakini dan ikut menyebarkan.
"Baca berita yang jelas-jelas saja. Kalau yang tak jelas harus dicerna dulu, benar tidak nih? Gitu. Ya mendukung (perangi hoax), karena hoax itu bikin orang bermusuhan. Kita mah pasti dukung," kata Rasmani. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini