Remaja putri berusia 17 tahun ini berkumpul lagi dengan orang tuanya pada Sabtu (10/3/2017). Ia sebelumnya tak kembali ke rumah selama 10 hari. Berbeda dengan dua anak perempuan lainnya yang mengaku diculik geng punk 'Gledegan', dia mengaku diajak pergi lelaki dewasa yang baru dikenalnya.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya langsung mendampingi remaja putri tersebut. Trauma fisik dan psikis dialami dia pasca dibawa kabur pria yang disinyalir kekasihnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan pengakuan ke KPAID, si anak mengaku berkenalan dengan lelaki dewasa lewat jejaring sosial Facebook. Anak itu mengaku dibawa keliling oleh lelaki yang belum diketahui identitasnya itu ke tiga kota di Jawa Barat yakni Bandung, Garut dan Kuningan.
Ato menyebut kurangnya perhatian dan masalah orang tua diduga memicu anak itu mencoba mencari kebebasan di luar rumah. Menurut Ato, ibu sang anak diketahui saat ini bekerja di Timur Tengah.
"Latar belakang dari anak dan keluarga ini kurangnya keharmonisan. Anak itu ingin cari kebebasan," ujar Ato.
KPAID Kabupaten Tasikmalaya mencatat selama sepakan terakhir mendapat laporan orang tua kehilangan enam orang anak perempuan. Kini lima di antaranya sudah ditemukan, tinggal satu anak masih hilang diduga dibawa geng punk. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini