Kasatreskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Dadang Sudiantoro mengaku kedua anak perempuan tersebut belum melaporkan dugaan penculikan itu kepada polisi. Namun polisi tengah mengumpulkan informasi.
"Sampai saat ini kami belum menerima laporan tentang anak yang kabarnya diculik tersebut. Jika sudah ada laporan tentu kami akan menindaklanjutinya," kata Dadang melalui pesan singkat, Jumat (9/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya meminta polisi mengusut tuntas soal pengakuan dua anak itu yang mengaku diculik geng punk 'Gledegan'.
"Kita harap bahwa pemerintah, kepolisian untuk segera mengambil langkah pola pembinaan untuk segera mencari solusi. Bagaimana caranya keberadaan anak punk ini bisa ditanggulangi dan diselesaikan," kata Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto via telepon.
M dan AS berhasil ditemukan di wilayah Cibiru, Kota Bandung, Kamis (8/3). Selama menghilang, keduanya mengaku diancam dan diculik oleh sekelompok anak berdandan punk. M dan AS mengaku dipaksa geng tersebut mengamen di Bandung.
"Dari peristiwa ini, bahwa anak punk sudah jadi bahaya laten bagi generasi muda kita, bagi anak-anak kita. Doktrin mereka luar biasa, bisa merusak generasi," katanya.
AS dan M sudah kembali kepada orang tuanya, namun saat ini ada dua remaja lainnya asal Tasikmalaya yang dilaporkan hilang. KPAID Kabupaten Tasikmalaya terus berusaha melacak keberadaan keduanya. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini