"Memang dari dulu pelajar di wilayah itu sering naik di atap mobil. Sudah tradisi," ungkap Kasatlantas Polres Garut AKP Erik Bangun Prakasa melalui KBO Lantas Iptu Tejo Reno di Mapolres Garut, Jalan Sudirman, Karangpawitan, Rabu (25/10).
Baca juga: Duh, Bahaya! Pelajar di Garut Pergi Sekolah Naik Atap Mobil
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang pertama karena jumlah angkutan pedesaan di wilayahnya tidak banyak, otomatis pelajar berdesakan dengan masyarakat lain yang menumpang," katanya.
Baca juga: Ini Alasan Sopir Angkutan di Garut Izinkan Pelajar Naik Atap Mobil
Selain itu, tidak adanya alternatif lain bagi siswa selain menggunakan angkutan pedesaan untuk sampai di sekolah juga menjadi penyebabnya.
"Apapun alasannya, menumpang di atap mobil itu tidak dibenarkan. Hal tersebut berbahaya dan mengancam keselamatan," ungkapnya.
Polisi berharap agar pemerintah setempat menyediakan angkutan khusus bagi para pelajar agar tidak ada lagi pelajar yang naik di atap angkutan pedesaan.
"Sebaiknya diberikan fasilitas jemputan oleh dinas terkait agar keselamatan para siswa lebih terjamin," katanya.
Sebagai upaya pencegahan, polisi juga telah sejak lama mensosialisasikan keselamatan berkendara ke tiap sekolah yang ada di Garut secara intens. (err/ern)