Ini Alasan Sopir Angkutan di Garut Izinkan Pelajar Naik Atap Mobil

Ini Alasan Sopir Angkutan di Garut Izinkan Pelajar Naik Atap Mobil

Hakim Ghani - detikNews
Rabu, 25 Okt 2017 17:16 WIB
Tiga pelajar naik atap mobil berangkat ke sekolah/Foto: Hakim Ghani
Bandung - Sejumlah pelajar di Garut, Jawa Barat, nekat naik di atap mobil untuk pulang pergi ke sekolah. Alasannya beragam, mulai tak kebagian tempat, sampai takut terlambat masuk sekolah.

Salah seorang sopir angkutan pedesaan di wilayah Kecamatan Samarang Amas (42) membenarkan hal itu. Amas mengatakan hal tersebut sudah menjadi tradisi di wilayah tersebut.

"Memang sudah dari dulu juga seperti ini. Banyak anak-anak yang suka naik di atas (mobil)," ungkap Amas di Jalan Raya Samarang-Kamojang, Desa Sukakarya, Samarang, Garut, Rabu (25/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setiap hari sekolah, Amas mengantarkan para pelajar ini hingga belasan kilometer. Yang paling jauh, Amas mengaku mengantar pelajar hingga wilayah Kamojang, atau perbatasan Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut dengan Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung.

Rute yang ditempuh juga tidak mulus. Tanjakan dan turunan serta tikungan yang tajam terbentang hampir di sepanjang perjalanan. Hal itu karena lokasi wilayah ini terletak di perbukitan.

[Gambas:Video 20detik]

Baca Juga: Duh, Bahaya! Pelajar di Garut Pergi Sekolah Naik Atap Mobil

Amas mengatakan ia pun terpaksa memperbolehkan pelajar itu naik di atap mobil agar tidak terlambat masuk sekolah.

"Ya biar enggak terlambat. Kalau kesiangan masuk sekolahnya kan kasihan," katanya.

Amas menambahkan tarif yang dipatok juga tidak berbeda. Setiap penumpang yang menaiki mobilnya dikenakan biaya Rp5 ribu.

"Enggak beda. Mau jauh atau dekat mau di atas atau di dalam sama saja goceng (lima ribu rupiah)," pungkasnya. (avi/avi)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads