Informasi yang diperoleh detikcom korban YR, MA dan D bersama dua teman lainnya berinisial Ar dan Pu berkumpul pada Minggu (22/10). Mereka meracik minuman keras yang berbahan Alkohol 70 persen dicampur 3 sachet minuman energi dan air mineral.
Aktivitas itu berlanjut hingga keesokan harinya atau Senin (23/10/2017). Sepulang sekolah mereka kembali meracik minuman keras tersebut dan kembali menenggaknya bersama-sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, AK (39), orang tua D awalnya mengaku tidak mengetahui putranya itu minum racikan alkohol bersama teman-temannya. "Anak saya awalnya hanya mengeluh sakit di bagian dada. Awalnya tidak tahu dia minum alkohol," tutur AK kepada sejumlah wartawan di IGD RSUD Cianjur, di Jalan Rumah Sakit No.1, Bojongherang, Kecamatan/Kabupaten Cianjur.
AK kemudian curiga setelah dua teman anaknya meninggal dunia. Gejala yang dialami oleh YR dan MA sama persis seperti yang dialami oleh putranya. "Gejalanya sama, awalnya tidak saya bawa langsung ke rumah sakit, karena sesaknya semakin parah saya bawa ke IGD. Kondisinya sudah sadar tapi masih mengeluh sesak nafas," lanjutnya.
AK juga mengungkapkan selain YR, MA dan putranya D masih ada beberapa remaja yang mengalami gejala yang sama. Namun mereka belum dibawa ke rumah sakit. "Katanya (gejala) sama, tapi belum dibawa ke rumah sakit," tutupnya. (ern/ern)











































