Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan ketiga sungai yang dinormalisasi adalah Sungai Cimande, Cikeuruh dan Sungai Cikijing. Proses normalisasi tersebut tidak hanya pengerukan tapi juga melebarkan badan sungai dari asalnya 7 meter menjadi 15 meter.
"Normalisasi itu ada dua, pertama ketinggian (kedalaman ditambah) dan pelebaran dari 7 meter menjadi 15 meter," kata Iwa di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (23/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk tahun ini di DIPA murni (APBN) target yang dibebaskan 2,10 hektar dengan dana Rp3,7 miliar. Dan di APBN Perubahan 5,6 hektar dana Rp10 miliar," kata Iwa.
Kemudian untuk Sungai Cikijing memerlukan pembebasan lahan sekitar 20,67 hektar dengan kebutuhan biaya Rp29,7 miliar. "Ini dialokasikan di DIPA murni 2017 dua hektar biayanya Rp4,37 miliar dan APBN Perubahan 5,01 hektar dengan dana Rp13 miliar," ucap Iwa.
Sementara untuk normalisasi Sungai Cikeruh dibutuhkan pembebasan lahan 8,2 hektar. Dari jumlah tersebut sudah terealisasi pada 2016 seluas 3,12 hektar dengan dana Rp14,16 miliar.
"Di 2017 melalui APBN Perubahan akan dibebaskan lagi 1,1 hektar dengan biaya Rp10 miliar. Ini sedang dalam pembebasan," kata Iwa.
Iwa menambahkan dilihat dari laporan yang didapat masih ada kekurangan lahan yang harus dibebaskan. Maka pihaknya meminta Kementerian PUPR melalui Dirjen Sumber Daya Air untuk menyiapkan dana Rp130 miliar di 2018 untuk menyelesaikan pembebasan lahan.
"Masih butuh dana pembebasan lahan untuk tiga sungai ini sekitr Rp130 miliar. Ini sudah diinfokan 2018 diharapkan dialokasikan ke PUPR dan ini sudah diinfokan ke Dirjen Sumber Daya Air," ucap Iwa.
Iwa berharap proses normalisasi ke tiga sungai ini bisa selesai di akhir 2018. Sehingga banjir yang kerap menerjang kawasan Rancaekek bisa tertangani dengan baik. "Di akhir 2018 atau 2019 masalah yang ada diharapkan tuntas," pungkasnya.
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini