Aksi unjuk rasa yang berlansung sekitar pukul 08.30 WIB ini diikuti oleh ratusan anggota HTI Jabar baik pria maupun wanita. Massa membawa atribut bendera berwarna hitam, poster dan spanduk yang berisi kutukan HTI atas serangan pemerintah Suriah dan Rusia terhadap warga sipil di Aleppo di antaranya "stop kebiadaban Rusia di Aleppo" dan "tentara muslim dimanakah kalian ketika umat muslim Aleppo dibantai".
"Kami mengutuk dengan keras tentara Rusia dan rezim Bashar Al-Assad yang tidak punya rasa kemanusian. Mereka menyasar kaum ibu dan anak," kata Humas HTI Jabar, Luthfi Afandi kepada wartawan di sela-sela aksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Warga sipil di Aleppo dibombardir habis-habisan. Umat muslim di sana sudah memprihatinkan. Hampir semua bangunan hancur, ini sudah termasuk pembantaian yang luar biasa," terang Lutfi.
Dengan situasi dan kondisi itu, kata Lutfi, pihaknya mendesak negara-negara muslim di sekitarnya untuk mengirimkan bantuan militernya. Bantuan itu diharapkan bisa membebaskan atau melindungi warga sipil Aleppo dari pembantaian.
Ia menilai satu-satunya cara untuk menyelamatkan warga sipil di Aleppo itu, harus ada intervensi dari penguasa negara Islam. Termasuk negara Indonesia yang mayoritas berpenduduk muslim.
"Kami menyerukan kaum muslimin membantu sebisanya, apa yang bisa dilakukan, dan yang bisa dikerjakan. Kami serukan umat muslim bersatu, karena penjajahan hanya bisa dilawan dengan bersatu," tegas dia.
Ia menyebut aksi serupa yang dilakukan HTI juga berlangsung serentak di seluruh Indonesia. Langkah ini sebegai bentuk solidaritas umat muslim di Indonesia sekaligus mengajak masyarakat untuk turut mendoakan keselamat warga Aleppo.
"Aksi ini nilai terendah yang bisa kami diberikan untuk kaum muslim di Aleppo. Karena yang mereka butuhkan sekarang bantuan secara langsung (tentara)," ungkap Lutfi. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini