"Sebisa mungkin jangan nebang pohon," kata Dada kepada wartawan usai rapat koordinasi Braga Festival di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Senin (11/4/2011).
Dada mengaku, jajaran Pemkot Bandung sejak 2003 hingga sekarang terus berupaya menanam pohon. Jika ditebang, apa yang sudah dilakukan selama ini dinilai sia sia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dada pun mengibaratkan hama ulat bulu dengan tikus. "Jangan membakar tikus dengan membakar sebuah rumah," ujarnya.
Sebagai antisipasi serangan hama ulat bulu, Dada sudah menyerahkannya kepada dinas terkait, dalam hal ini Dinas Pertanian. "Secara teknis saya serahkan ke dinas fungsional, secara teknis saya serahkan kepada yang bersangkutan, mau dilakukan penyemprotan atau apapun," jelas Dada.
Rencananya, sambung Dada, besok Dinas Pertanian Kota Bandung akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian di daerah lain. "Nanti mungkin kerjasama dengan Dinas Pertanian wilayah lain untuk pencegahan ini," terangnya.
Sebagai imbauan, Dada meminta masyarakat melapor ke kelurahan atau kecamatan setempat jika di daerah warga ada serangan ulat bulu. "Kalau ada kasus seperti itu, lapor ke lurah atau camat. Nanti mereka yang koordinasi ke kita," tandas Dada.
(ors/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini