Luthfi berpesan sebagai generasi penerus perjuangan bangsa, seluruh pihak diminta mengadopsi nilai-nilai perjuangan dan kebersamaan. Nilai-nilai tersebut diterapkan pada kerja dan karya dalam konteks zaman sekarang.
Menurut Luthfi, para pahlawan bangsa seperti dr Kariadi dan kawan-kawannya telah banyak memberi pelajaran tentang pengabdian, pengorbanan, perjuangan untuk Indonesia.
"Perjuangan tidak pernah ada kata usai. Hari ini kita menghadapi berbagai tantangan serta cobaan dalam berbangsa dan bernegara," kata Luthfi, dalam keterangan tertulis, Rabu (15/10/2025).
Luthfi mengatakan Provinsi Jateng terdiri dari 37 juta masyarakat, 8.573 desa/kelurahan, 576 kecamatan, dan 35 kabupaten/kota. Daerah-daerah tersebut memiliki keragaman dan potensinya masing-masing.
Maka dari itu, semangat gotong royong perlu terus dijaga, agar provinsi ini semakin sejahtera. Di samping itu, Luthfi juga berpesan agar seluruh masyarakat Jateng terus berkreasi, berinovasi, dan menjunjung tinggi nilai integritas.
"Dari Kota Semarang dan Jawa Tengah, kita gelorakan semangat perjuangan dalam rangka membangun Indonesia," kata Luthfi.
Luthfi menyebut Pertempuran Lima Hari di Semarang merupakan salah satu tonggak sejarah perjuangan bangsa. Oleh karenanya, seluruh elemen masyarakat di Jateng diminta untuk menggelorakan semangat perjuangan dan pantang menyerah dalam membangun Indonesia.
Rangkaian upacara peringatan tersebut diawali dengan pembacaan nukilan sejarah Pertempuran Lima Hari Semarang. Sejarah singkat tersebut dibacakan oleh St Sukirno.
Di dalamnya diceritakan bagaimana masyarakat Semarang waktu itu yang sedang merayakan kemerdekaan mendapatkan gangguan dari tentara Jepang. Hingga pecahlah pertempuran lima hari di Semarang pada 14-18 Oktober 1945.
Sejarah singkat tersebut juga ditampilkan dalam sebuah pertunjukan kolosal oleh Teater Pitoelas Universitas 17 Agustus Semarang. Pertunjukan kolosal ini menjadi puncak dari rangkaian upacara peringatan Pertempuran Lima Hari Semarang.
Sebagai informasi, kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng Sumarno, Wali Kota (Walkot) Semarang Agustina Wilujeng, Forkopimda Jateng dan Kota Semarang, serta para veteran.
(akd/akd)