Diikuti 27 Ribu Siswa, Gerakan Membatik PAUD di Jateng Pecahkan Rekor MURI

Qonita - detikNews
Kamis, 02 Okt 2025 16:46 WIB
Foto: Pemprov Jateng
Jakarta - Ribuan siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) se Jawa Tengah melakukan gerakan 'Ayo Membatik Serentak Bersama Bunda PAUD Jateng'. Kegiatan ini digelar sebagai bentuk peringatan Hari Batik Nasional pada Kamis, (2/10).

Acara ini diikuti 27 ribu siswa, sebanyak 3 ribu siswa membatik di Stadion Jatidiri Semarang, sementara 24 ribu siswa lainnya berpartisipasi secara daring dari sekolah PAUD binaan Yayasan Pendidikan Muslimat Nahdlatul Ulama (YPMNU) di seluruh Jawa Tengah.

Tak heran, kegiatan tersebut memecahkan Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) atas rekor Edukasi Membatik secara Serentak Anak Usia Dini Terbanyak.

Bunda PAUD Jawa Tengah Nawal Nur Arafah Yasin mendorong anak-anak usia dini untuk cinta membatik. Sebab membatik tidak hanya melestarikan budaya Jawa, tetapi membiasakan anak untuk cinta kebhinekaan dan mencintai bangsanya.

"Setiap motifnya adalah cerita kebhinekaan, dan dari setiap torehan tintanya adalah cinta kepada bangsa," kata Nawal dalam keterangan tertulis, Kamis (2/10/2025).

Hal ini disampaikan saat Ia menghadiri acara tersebut di GOR Jatidiri Semarang. Menurut Nawal, begitu pentingnya filosofi membatik, sehingga Ia mengajak agar anak usia dini untuk mulai diajarkan membatik.

Ia menambahkan saat ini gempuran budaya asing begitu masif, termasuk dalam hal pakaian. Jika tidak dibentengi dengan cinta budaya bangsa, anak-anak bisa lupa budaya adiluhung milik sendiri.

"Mengajari anak-anak membatik bisa meningkatkan literasi dan pengalaman langsung. Saya mendorong bunda PAUD se-Jateng untuk mengajak anak cinta budaya batik," harapnya.

Selain cinta batik, Nawal juga meminta kepada Bunda PAUD se-Jateng untuk mensosialisasikan program PAUD Emas (PAUD swadaya masyarakat), dan Program Satu Desa Dua PAUD. Bersama Posyandu bisa mengajak orang tua dan anak-anaknya usia 0-6 tahun wajib sekolah satu tahun (pra sekolah).

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin (Gus Yasin) mengatakan peringatan Hari Batik Nasional kali ini diharapkan dapat memperkuat produksi dan industri batik di 35 kabupaten/kota Jawa Tengah.

Ia menyatakan tamu dari negara sahabat mengaku tertarik pada batik, bahkan ingin mengundang guru batik agar mengajar di negara mereka.

"Waktu saya mendampingi Bapak Gubernur Ahmad Luthfi menerima tamu dari Kerajaan Malaka, mereka sangat tertarik pada batik dan meminta guru batik dari Jawa Tengah untuk mengajar di Malaysia," ujarnya.

Lebih lanjut, Ia berharap dari Jawa Tengah akan lahir guru-guru membatik yang dapat menyebarkan ilmunya ke berbagai negara.




(anl/ega)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork