"Saya ucapkan selamat kepada pengurus yang terbentuk, PBPI harus jadi organisasi akuntabel yang bisa melahirkan atlet profesional," kata Luthfi dalam keterangan tertulis, Rabu, (1/10/2025).
Diketahui, dalam kepengurusan organisasi yang dikukuhkan di Hotel Santika, Semarang, hari ini, Luthfi juga berpesan agar PBPI Jateng segera berkoordinasi dengan KONI. Ia bahkan mengingatkan agar organisasi tidak hanya berhenti sebagai formalitas, tetapi mampu menyelenggarakan kompetisi padel di berbagai daerah di Jateng.
"Jadi padel tidak hanya primadona orang-orang tertentu, tetapi bisa untuk semua," ujarnya.
Di sisi lalin, Ketua PBPI Jawa Tengah, Arganto Cahyo Wibowo Pangarso memaparkan bahwa perkembangan padel di Jawa Tengah sangat signifikan. Hal ini dibuktikan dengan fasilitas lapangan padel yang kini tidak hanya ada di kota besar seperti Kota Semarang, tetapi juga menyebar ke Kendal, Pekalongan, Kudus, hingga Karanganyar.
"Masih banyak lagi yang dalam tahap pembangunan. Artinya, perkembangan padel di Jateng sangat signifikan," ucap Arganto.
Arganto menambahkan, PBPI Jateng akan menjadi wadah untuk melahirkan banyak atlet yang menghasilkan prestasi, salah satunya dengan menyiapkan agenda kompetisi bergengsi.
"Akan ada turnamen dengan model series. Kami juga siap menggelar turnamen Padel merebutkan Piala Gubernur. Kami harap kolaborasi dengan pemerintah, pengusaha, dan komunitas terus berjalan, agar PBPI Jateng bisa berprestasi," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum PBPI Galih Dimuntur Kartasasmita menyebut, Jawa Tengah memiliki atlet muda potensial yang perlu didorong.
"Kuncinya ada di U-17. Maka ini harus disosialisasikan agar regenerasi atlet berjalan," ujarnya.
Dengan itu, alih-alih sekadar olahraga rekreasi, dia menegaskan bahwa padel bisa memupuk prestasi bagi para pemainnya.
"Olahraga ini bukan hanya for fun (untuk senang-senang), tapi bisa jadi prestasi yang membanggakan. PBPI Pusat sudah mengirim timnas Padel ke Asia Cup," kata dia.
(prf/ega)