Rangkuman Dunia Hari Ini kembali kami sajikan dengan berita utama yang terjadi dari berbagai belahan dunia selama 24 jam terakhir.
Berita utama kami hadirkan dari Turki.
Gempa bumi di Turki melukai puluhan
Gempa berkekuatan 6,1 skala Richter mengguncang Provinsi Balikesir di barat laut Turki, menewaskan sedikitnya satu orang dan menyebabkan puluhan bangunan runtuh.
Para pejabat mengonfirmasi sedikitnya 29 orang terluka dalam gempa yang berpusat di kota Sindirgi tersebut.
[map]Seorang perempuan lanjut usia meninggal dunia tak lama setelah berhasil diselamatkan dari reruntuhan bangunan yang runtuh di Sindirgi, ungkap Menteri Dalam Negeri Ali Yerlikaya kepada wartawan.
Empat orang lainnya berhasil diselamatkan dari bangunan tersebut.
Tanggapan Israel soal Australia akui negara Palestina
Duta Besar Israel untuk Australia, Amir Maimon, mengatakan pengakuan Palestina sebagai negara tidak akan mengakhiri perang di Gaza.
Duta Besar Maimon juga membantah Israel memiliki kebijakan untuk membuat warga di Gaza kelaparan, dalam sebuah interview di program televisi 7.30 dari ABC.
Di dalam program yang sama, Menteri Luar Negeri Penny Wong mengatakan pemerintah Australia "sangat prihatin" dengan keputusan Kabinet Keamanan Israel yang mengambil alih kota Gaza.
"Kami pada dasarnya tidak setuju dengannya [Israel]. Dan saya bergabung dengan yang lain dalam menyuarakan penolakan kami terhadapnya. Keputusan ini akan memperburuk bencana kemanusiaan. Keputusan ini akan meningkatkan eskalasi konflik," ujarnya di televisi.
Irak mengalami pemadaman listrik nasional
Listrik padam di seluruh Irak karena suhu yang menembus angka 50 derajat Celcius.
Kementerian Ketenagalistrikan mengatakan jaringan listrik mengalami "pemadaman total" setelah dua saluran transmisi dimatikan "akibat kenaikan suhu yang memecahkan rekor."
Jaringan tersebut mengalami "kehilangan daya lebih dari 6.000 megawatt secara tiba-tiba dan tidak disengaja", tambah kementerian tersebut.
Kelangkaan listrik merupakan keluhan yang sering terjadi di Irak, yang terkadang diguncang oleh protes ketika pemadaman listrik memburuk di bulan-bulan musim panas.
Donald Trump akan usir tunawisma dari Washington DC
Presiden AS Donald Trump berjanji untuk mengusir tunawisma dari ibu kota AS dan akan memenjarakan para penjahat, meski Wali Kota Washington DC berargumen saat ini tidak ada lonjakan tingkat kejahatan.
"Para tunawisma harus pindah, SEGERA. Kami akan memberi kalian tempat tinggal, tetapi JAUH dari Ibu Kota. Para penjahat, kalian tidak perlu pindah. Kami akan memenjarakan kalian di tempat yang seharusnya," tulis Presiden Trump di platform Truth Social.
Gedung Putih menolak menjelaskan kewenangan hukum apa yang akan digunakan Presiden Trump untuk mengusir orang-orang tunawisma dari Washington, karena presiden hanya menguasai tanah dan bangunan federal di kota tersebut.
Menurut Community Partnership, sebuah organisasi yang berupaya mengurangi tunawisma di Washington DC, setiap malam terdapat 3.782 orang yang mengalami tunawisma di kota berpenduduk sekitar 700.000 jiwa tersebut.
(ita/ita)